Rabu 06 Apr 2011 14:01 WIB

Saat Dolar Lesu, Emas Justru Bergairah

Rep: cr01/Al Arabiya/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Meroketnya harga emas pada Selasa (5/4) hingga 1.450 dolar AS per ons, di tengah kekhawatiran meningkatnya inflasi akibat kenaikan harga minyak mentah dan biji-bijian, turut membantu meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai sarana investasi yang aman.

Harga rata-rata emas naik 0,7 persen menjadi 1.446,75 dolar per ons pada pukul 15:11 pm GMT (22.15 WIB) kemarin. Harga logam mulia ini termasuk rekor karena bertengger di level 1.450,14 dolar AS per ons, melampaui rekor sebelumnya pada 24 Maret.

Harga perak sempat pula merangkak ke tingkat tertinggi dalam 31 tahun terakhir di level 38,77 dolar per ons, namun kembali mengalami penurunan secara substansial menjelang dikeluarkannya keputusan Bank Sentral Eropa yang menetapkan tingkat suku bunga pada Kamis pekan lalu.

Harga platinum juga naik sekitar 1,1 persen menjadi 1.751,49 dolar per ons, sedangkan palladium naik 1,5 persen menjadi 743,97 dolar per ons.

Namun awal pekan ini, harga platinum turun kembali menjadi 1.778,74 dolar per ons setelah sempat mencapai 1.779,45 dolar per ons. Sedangkan harga palladium turun menjadi 776,97 dolar setelah sempat bertengger di angka 779,50 dolar per ons.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement