REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Bakrie Microfinance Indonesia (BMF) kembangkan pembiayaan mikro dengan roh syariah. Presiden Direktur dan CEO BMF, Irawan Massie, menyatakan meski belum bisa mengaplikasikan konsep syariah secara murni dalam koperasinya, pihaknya memang menggunakan sejumlah instrumen syariah.
''Kami memang menggunakan konsep tanpa anggunan, imbal hasil, dan tidak mengambil keuntungan, hanya break event point (pengembalian modal),'' kata Irawan saat ditemui Republika pada Kamis (7/4). Namun demikian, BMF secara administratif masih mengikuti konvensional.
Ia menilai konsep syariah memiliki kelebihan. Selain lebih meringatkan masyarakat kecil, syariah bisa melepaskan masyarakat dari jeratan rentenir.
Konsep ini pun digunakan Muhammad Yunus yang meraih nobel perdamaian 2006. Yunus sukses mengadopsi prinsip syariah untuk sektor mikro melalui Grameen Bank di Bangladesh. ''Meski demikian, ke depan kami memang berpikir bakal membuat BMF khusus syariah,'' jelasnya. Kemungkinan hal tersebut bakal direalisasikan 2012 atau 2013 nanti.
Hingga kini, BMF sudah membiayai enam ribu nasabah. Untuk masing-masing nasabah, BMF memberi pembiayaan dengan standar Rp 1 juta. ''Pembiayaan ini hanya diberikan kepada perempuan. Kami menilai mereka lebih memiliki kepedulian terhadap keluarga,'' jelasnya.