Kamis 07 Apr 2011 21:18 WIB

Penuntut Umum KPK: Nunun Nurbaeti Pemberi Cek Perjalanan

Nunun Nurbaeti
Foto: Republika
Nunun Nurbaeti

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi menyebut istri mantan Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi (Purn) Adang Daradjatun, yakni Nunun Nurbaeti yang menyerahkan cek perjalanan senilai Rp1,8 miliar terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Goeltom. "Nunun Nurbaeti menyerahkan cek perjalanan melalui Ahmad Hakim Safari MJ alias Arie Malangjudo," kata Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Suwarji di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis.

Suwarji mengatakan, Nunun menyerahkan 36 lembar cek perjalanan senilai Rp1,8 miliar kepada Arie Malangjudo untuk dibagikan kepada lima orang politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar). Kelima anggota Partai Golkar itu, yakni Asep Ruchimat Sudjana, Teuku Muhammad Nurlif, Baharuddin Aritonang, Reza Kamarullah dan Hengky Baramuli yang saat ini menjadi terdakwa kasus korupsi.

Para terdakwa itu, menerima Rp50 juta per orang dari cek perjalanan yang dibagikan Nunun melalui Arie Malangjudo. Penuntut umum menjelaskan Arie Malangjudo sebagai Direktur PT Wahana Esa Sejati yakni Arie Malangjudo mendapat tugas menyerahkan cek perjalanan kepada kelima terdakwa sebagai bentuk tanda terima kasih setelah terpilihnya, Miranda Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI.

Penuntut umum juga mengungkap anggota Komisi IX DPR RI periode 2004-2009, Hamka Yandhu menerima 95 lembar cek perjalanan senilai Rp4,750 miliar usai pemungutan suara pemilihan Deputi Gubernur Senior BI yang dimenangkan Miranda Goeltom, 8 Juni 2004. Kelima terdakwa dijerat dengan Pasal 5 ayat (2) dan Pasal 11 Undang-Undang tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman hukuman penjara selama lima tahun.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement