REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Pemerintah Libya pada Jumat mengatakan empat wartawan asing yang hilang sejak Senin lalu berada dalam tahanan militer Libya, dan akan segera dibebaskan, menurut saluran televisi Spanyol TVE1.
Televisi tersebut mengatakan sebuah mobil yang membawa seorang wartawan foto asal Spanyol, seorang wartawan Afrika Selatan dan dua wartawan Amerika Serikat, dihentikan tentara Libya di jalan raya yang menghubungkan kota Ajdabiya yang dikuasai pemberontak dengan kota pelabuhan, Marsa-el-Brega.
Mobil tersebut kemudian dibakar dan keempat wartawan dibawa ke suatu tempat rahasia.
Insiden tersebut disaksikan oleh seorang pengawal keamanan yang menyertai wartawan New York Times dalam penugasan, yang mengendarai mobilnya di jalan itu. Informasi tentang hilangnya wartawan kemudian dikonfirmasi oleh organisasi Reporters Without Borders.
Para pemberontak Libya telah memerangi tentara Muammar Gaddafi sejak pertengahan Februari. Sebuah operasi pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang mengawasi pemberlakuan wilayah larangan terbang dalam upaya mencegah tentara Gaddafi menyerang warga sipil.
Namun sejak operasi militer dengan mandat Resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa 1973 itu digelar, beberapa media justru melaporkan adanya warga sipil yang menjadi korban serangan udara pasukan koalisi yang digagas Amerika Serikat, Prancis, dan Inggris, sebelum NATO mengambil alih operasi itu.