REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Mundurnya Arifinto pada Senin siang, (11/4) dinilai ikut membangun kultur baru di dunia perpolitikan Indonesia. Terlebih lagi, sikap ini dilakukan hanya dalam hitungan hari sejak pemberitaan merebak.
Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal mengaku menghargai sikap Arifinto. “Siap mundur secara sukarela untuk menunjukkan tanggung jawab kepada publik,” katanya. Menurut dia, tindakan Arifinto yang mundur itu menunjukkan penghargaan yang tinggi kepada institusi DPR dan kepada PKS yang ikut ia rintis sejak awal.
Ia pun meminta agar kader dan simpatisan dapat menerima pilihan Arifinto dan dan tidak berlarut-larut tenggelam dalam permasalahan ini. Pengajuan mundur dari Arifinto, menurut Kamal, menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki tanggungjawab yang besar dan sikap ksatria.
“Terlepas dari masalah ini juga diproses sesuai aturan, namun Arifinto memberi contoh yang baik untuk kader, pejabat public, dan seluruh rakyat Indonesia, bahwa pejabat publik harus memikirkan publik yang lebih luas dalam setiap pikiran dan tindakannya,” ujar Kamal.
Kamal pun memastikan setelah ini Fraksi akan mengantarkan surat dari Arifinto yang meminta mundur dari jabatan sebagai anggota DPR kepada pimpinan partai. Ia juga menekankan system internal di PKS tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Di PKS, lanjutnya, tidak ada keistimewaan antara seorang pimpinan, anak buah, pendiri ataupun pengurus biasa, dalam hal menjaga aturan dan etika partai. Meski demikian ia mengingatkan agar publik juga bisa berempati terhadap kehidupan pribadi Arifinto dan keluarganya.