REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK - Oksana Balinskaya, perawat pemimpin Libya Moamar Qadafi, pergi meninggalkan Tripoli tepat pada waktunya. Dia melepas pekerjaan sebagai perawat Qadafi sebelum kondisi Libya memburuk akibat aksi pemberontakan menuntut Qadafi turun.
''Aku pergi dari Tripoli pada awal bulan Februari tepat pada waktunya,'' ujar Balinskaya dalam wawancara dengan Newsweeks.
Balinskaya beruntung karena dua rekannya kini tidak bisa keluar dari Libya karena terlambat memutuskan pergi. Namun, alasan kepergian Balinskaya meninggalkan Qadafi bukan karena kondisi Libya yang kian memburuk. Dia memutuskan pergi karena sedang hamil empat bulan.
''Aku punya alasan yang sangat pribadi karena ingin keluar: Saya hamil empat bulan dan perutku mulai semakin terlihat buncit,'' ujar Balinskaya.
Balinskaya takut memberitahukan kepada Qadafi tentang kondisinya yang sudah berbadan dua. Dia khawatir Qadafi tidak setuju dengan calon suaminya. ''Aku takut bahwa Papik Qadafi tidak akan menyetujui jika pacar saya ternyata orang Serbia,'' kenang Balinskaya.
Balinskaya merasa sudah mengkhianati Qadafi karena pergi ketika Papik sedang dalam posisi terjepit. Namun demikian, dia mengaku tidak punya pilihan karena dirinya sedang mengandung. ''Aku menyadari bahwa aku melakukan hal yang benar untuk melarikan diri Libya. Teman-teman saya semua mengatakan bahwa aku harus memikirkan masa depan bayi saya dan lari,'' katanya.
Balinskaya merasa sedih melihat Qadafi yang kini berjalan seorang diri. Orang-orang yang dulu ingin dekat dengan dirinya kini telah pergi menjauh. ''Papik kini memaksa anak-anaknya dan dua rekan kami dari Ukraina untuk tinggal dan mati di sisinya,'' katanya.