Rabu 13 Apr 2011 13:42 WIB

Menkopolhukam: Keselamatan Sandera WNI Tetap Jadi Prioritas

Kapal MV Sinar Kudus sedang bersandar di dermaga. Kapal ini kini dibajak di perairan Somalia, Afrika
Kapal MV Sinar Kudus sedang bersandar di dermaga. Kapal ini kini dibajak di perairan Somalia, Afrika

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto menyatakan terus  melakukan prundingan dan memilih alternatif terbaik. Pilihan itu dilakukan karena keselamatan warga negara Indonesia yang disandera perompak di Somalia tetap menjadi prioritas utama.

"Saya sampaikan, opsi terbaik terus dilakukan dengan tetap menjaga keselamatan awak kapal. Komunikasi dengan pihak perompak dan pemilik kapal selalu dijalin dan pemilik kapal selalu dalam koordinasi kita," kata Djoko Suyanto kepada pers, di Istana Wapres Jakarta, Rabu (13/4).

Hal tersebut disampaikan Djoko usai mengikuti rapat Indonesia sebagai ketua ASEAN yang dipimpin Wakil Presiden Boediono dan diikuti antara lain oleh Menko Kesra Agung Laksono, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Mendag Mari Elka Pangestu, Menkeu Agus Martowardojo, serta Menbudpar Jero Wacik.

Menurut Djoko Suyanto , komunikasi saat ini terus dijalin, Indonesia, imbuhnya tengah memfinalisasi bagaimana mekanisme pembebasan para sandera warga negara Indonesia tersebut.

"Negosiasi khan terus dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu antara pihak pemilik kapal dan perompak. Tapi yang jelas prioritasnya adalah keselamatan awak kapal dan tak seorang pun menginginkan sesuatu terjadi pada diri mereka," katanya.

Ditanya mengenai apakah hal tersebut berarti pemerintah atau pemilik kapal akan memenuhi tuntutan dari para perompak, Djoko mengatakan opsi-opsi tarbaik masih terus dicari

"Ada hal-hal yang tidak bisa disampaikan ke publik," katanya menambahkan.

Sementara itu, Menlu Marty mengatakan,pemerintah terus menjaga komunikasi dengan pemilik kapal dan akan terus berupaya untuk memastikan pembebasan warga yang disandera.

"Pernyataan presiden sudah sangat tegas bahwa pemerintah melakukan berbagai opsi yang akan dan telah dilaksanakan. Tolong agar diberikan ruang kepada pemerintah untuk bekerja agar segera memastikan pembebasan," kata Marty.

Pemerintah, katanya, akan mengelola dengan baik upaya pembebasan warga Indonesia yang disandera. Ia juga menekankan semua pihak menginginkan agar sandera bisa segera dibebaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement