REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Pemerintah Indonesia kesulitan mengikuti jejak Korea Selatan yang telah melakukan operasi militer ke Somalia. Alasannya, karena situasi dan kondisi yang sangat berbeda.
Hal ini dijelaskan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurutnya, operasi militer di Somalia tidak menjadi prioritas karena akan mengancam keselamatan 20 anak buah kapal yang menjadi sandera. “Karena situasinya tidak seperti kasus Korea Selatan. Situasi sekarang sangat berbeda. Jadi prinsipnya keselamatan sandera yang paling utama,” ujarnya di Istana Wakil Presiden, Rabu (13/4).
Menurut dia, kapal Korea Selatan yang disandera waktu itu berada di laut. Sehingga bisa dikerahkan operasi milier. Sayangnya, saat ini Kapal Sinar Kudus tidak berada di lautan sehingga sulit dilakukan operasi militer.
Apalagi, dia mengatakan, operasi militer akan percuma jika mengganggu keselamatan sandera. Meskipun demikian, opsi ini tetap disiapkan. “Apa artinya ini [operasi militer] kalau kemudian 20 sanderanya itu tidak selamat. Itu yang jadi pikiran kita,” jelasnya. Jadi, menurut Purnomo, dalam menghadapi kasus ini, pemerintah mengutamakan keselamatan sandera.