Rabu 13 Apr 2011 17:01 WIB
Pembajakan Kapal MV Sinar Kudus

MV Sinar Kudus tak Berada di Lautan, Operasi Militer Sulit Dilakukan

Rep: Yasmina Hasni/ Red: Johar Arif
Putra kapten Kapal Sinar Kudus Slamet Juhari, Rezka Judittya (24) menunjukkan foto ayahnya.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Putra kapten Kapal Sinar Kudus Slamet Juhari, Rezka Judittya (24) menunjukkan foto ayahnya.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Pemerintah Indonesia kesulitan mengikuti jejak Korea Selatan yang telah melakukan operasi militer ke Somalia. Alasannya, karena situasi dan kondisi yang sangat berbeda.

Hal ini dijelaskan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Menurutnya, operasi militer di Somalia tidak menjadi prioritas karena akan mengancam keselamatan 20 anak buah kapal yang menjadi sandera. “Karena situasinya tidak seperti kasus Korea Selatan. Situasi sekarang sangat berbeda. Jadi prinsipnya keselamatan sandera yang paling utama,” ujarnya di Istana Wakil Presiden, Rabu (13/4).

Menurut dia, kapal Korea Selatan yang disandera waktu itu berada di laut.  Sehingga bisa dikerahkan operasi milier.  Sayangnya,  saat ini Kapal Sinar Kudus tidak berada di lautan sehingga sulit dilakukan operasi militer.

Apalagi, dia mengatakan, operasi militer akan percuma jika mengganggu keselamatan sandera. Meskipun demikian, opsi ini tetap disiapkan. “Apa artinya ini [operasi militer] kalau kemudian 20 sanderanya itu tidak selamat. Itu yang jadi pikiran kita,” jelasnya. Jadi, menurut Purnomo, dalam menghadapi kasus ini, pemerintah mengutamakan keselamatan sandera.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement