Kamis 14 Apr 2011 06:51 WIB

Enam Pengikut Haqqani Pakistan Tewas Oleh Serangan Udara AS

REPUBLIKA.CO.ID,PESHAWAR--Pesawat tak berawak AS hari Rabu memulai lagi serangan rudal di Pakistan untuk pertama kalinya dalam sebulan, menewaskan enam gerilyawan jaringan Haqqani yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda di daerah perbatasan dengan Afghanistan, kata beberapa pejabat.

Pesawat tak berawak menembakkan empat rudal ke sebuah kendaraan yang melakukan perjalanan di distrik Waziristan Selatan, dengan sasaran Taliban dan gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda yang menyusup ke Afghanistan untuk menyerang pasukan AS.

"Itu serangan pesawat tak berawak AS. Empat rudal ditembakkan. Sasarannya sebuah kendaraan. Beberapa militan tewas. Jumlah kematian enam," kata seorang pejabat militer Pakistan kepada AFP. Seorang pejabat keamanan lain memberikan penjelasan yang sama mengenai serangan itu, yang terjadi di dekat kota kecil Angoor Adda di Waziristan Selatan, sekitar enam kilometer dari perbatasan dengan Pakistan.

Beberapa pejabat intelijen Pakistan mengatakan, korban-korban tewas itu adalah anggota kelompok Haqqani yang terkait dengan Al-Qaeda dan dipimpin oleh panglima perang warga Afghanistan Sirajuddin Haqqani dan bermarkas di daerah suku Waziristan Utara, Pakistan baratlaut. Seorang pejabat pemerintah di Waziristan Selatan mengatakan, orang-orang yang tewas itu "semuanya warga Afghanistan. Mereka berada dalam kendaraan pick-up yang diserang".

Kelompok Haqqani setia pada Taliban dan dituduh bertanggung jawab atas beberapa serangan anti-AS yang paling mematikan di Afghanistan, termasuk serangan bunuh diri di sebuah pangkalan AS di Khost pada 2009 yang menewaskan tujuh anggota CIA. Insiden Rabu itu merupakan serangan rudal pertama sejak 17 Maret, ketika para pemimpin militer dan sipil Pakistan memprotes keras serangan udara AS yang menewaskan 39 orang, termasuk warga sipil dan polisi, di Waziristan Utara.

Taliban mengobarkan kekerasan terhadap pasukan keamanan di Pakistan, sekutu utama AS dalam "perang melawan teror", dan mengklaim banyak serangan sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak AS di daerah suku Pakistan. Sekitar 4.000 orang tewas dalam serangan-serangan bunuh diri dan pemboman di Pakistan sejak pasukan pemerintah melancarkan serangan terhadap kelompok garis keras di dalam sebuah masjid di Islamabad pada 2007.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 650 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al-Qaeda di kawasan suku baratlaut, dimana militan bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung pemerintah Pakistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al-Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi. Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat agar menumpas kelompok militan di wilayah baratlaut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afghanistan. Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda melarikan diri ke wilayah itu setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan pemerintah Taliban di Afghanistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan ofensif udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter meriam. Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, militan yang terkait dengan Al-Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afghanistan, dan AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak. Pasukan Amerika menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan sebagai tempat untuk melakukan pelatihan, penyusunan kembali kekuatan dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afghanistan.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement