Kamis 14 Apr 2011 16:31 WIB

Bahas Kontrak Koalisi Baru, Majelis Syuro Akan Tentukan Sikap PKS

Rep: Esthi Maharani/ Red: Djibril Muhammad
Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Topo
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Majelis syuro PKS akan bahas kontrak koalisi baru dan sikap PKS menganai hal tersebut. Meski bukan menjadi agenda utama, namun anggota Majelis Syuro, Hidayat Nurwahid membenarkan akan adanya pembicaraan mengenai surat kontrak koalisi baru. "Koalisi itu agenda berikutnya. Bagaimana pembahasanya, tunggu hasilnya. Saya akan bicara di Majelis Syuro nanti," katanya pada Kamis, (14/4).

Menurutnya, Majelis Syuro sendiri baru akan membahasnya Jumat hingga Sabtu (15-16/4). Agenda utama yang akan dibicarakan terkait dengan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) terkait dengan verifikasi partai politik untuk ikut pemilu 2014. "Hal itu harus dilakukan verifikasi dan dilaukan pengesahan AD/ART," katanya.

Menurutnya, dari AD/ART itulah nantinya akan dibentuk struktur partai dan sebagainya sesuai dengan UU Partai Politik dan UU Pemilu yang terbaru. Pembahasan itu harus segera dilakukan karena tenggat waktunya semakin dekat yakni Agustus 2011.

Mengenai kabar sudah bertemunya PKS dengan SBY ia enggan berkomentar. "Mohon tanya ke presiden PKS, sekjen, wasekjen, ketua fraksi dan sekretaris fraksi saja. Mereka yang terlibat langsung. Supaya saya tidak memberikan statement yang ditafsirkan beragam-ragam," katanya.

Ia menegaskan belum pernah ada pertemuan ditingkat Majelis Syuro yang membahas tentang koalisi. "Bagaimana mau membahas (koalisi) kalau Majelis Syuro baru besok dilakukan," katanya. Menurutnya, pelaksanaan Majelis Syuro ini seharusnya setiap enam bulan sekali, waktu terdekatnya adalah pada kisaran Agustus 2011.

Ditanyakan apakah jadwal yang dimajukan ini berhubungan dengan kisruh kontrak koalisi, ia membantahnya. "Agenda utamanya bukan membahas itu," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement