REPUBLIKA.CO.ID, GELSENKIRCHEN - Pelatih Inter Milan Leonardo mengaku strateginya untuk menahan pemain

veteran Spanyol Raul Gonzalez justru menjadi bumerang ketika tim pemegang gelar itu tersingkir dari Liga Champion. Raul membuka gol di Veltins Arena pada pertandingan perempatfinal leg kedua, Rabu (13/4) malam, saat Schalke mengalahkan Inter 2-1, dan juga mencetak gol pada leg pertama dengan kemenangan timnya 5-2 di San Siro pekan lalu.

Pemain berusia 33 tahun Raul bergabung dengan Schalke dari klub raksasa Spanyol Real Madrid pada awal musim, dan dia langsung menjadi pusat perhatian para pendukung di Jerman. Gol yang dicetaknya pada menit ke-45 pada leg kedua itu menunjukkan bahwa dia masih merupakan pemain yang tajam dan juga sebagai pemegang rekor pencetak gol terbanyak 71 di Liga Champion.

Ketika Raul mencetak gol pada leg pertama, Leonardo mengatakan bahwa strateginya untuk menjaga aliran bola dari lapangan tengah ke Raul ternyata tidak berhasil. "Saya ingin memberi ucapan selamat kepada Raul sebagai pemain yang hebat, dia contoh bagi semua," kata pelatih asal Brazil Leonardo.

"Saya mencoba untuk mengurung lapangan tengah melalui tekanan yang dilakukan oleh Thiago Motta dan Cambiasso," katanya. "Saya memilih itu mengingat kondisi fisik pemain yang sudah letih, tapi kami tidak pernah mampu mengendalikan permainan dan justru mundur," katanya.

"Saya pikir tim maklum atas kegagalan ini tapi kami telah berusaha, tapi kami tiak bisa membuat prestasi," tambahnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika