Sabtu 16 Apr 2011 16:54 WIB
Bom Bunuh Diri di Masjid Cirebon

Warga Kenali Pelaku Bom Bunuh Diri Muchamad Syarif

Kadiv Humas Irjen Pol. Polri Anton Bachrul Alam menunjukkan wajah pelaku pemboman di masjid Mapolresta Cirebon, di RS Polri Soekamto, Jakarta,Sabtu (16/4).
Foto: antara
Kadiv Humas Irjen Pol. Polri Anton Bachrul Alam menunjukkan wajah pelaku pemboman di masjid Mapolresta Cirebon, di RS Polri Soekamto, Jakarta,Sabtu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON--Warga Cirebon di Gang Nyi Gede Rara Kuning, Kampung Atsana Garib, Kelurahan Pekalipan Kota Cirebon mengenali pelaku bom bunuh diri di Masjid Mapolresta sebagai Muchamad Syarif, anak keempat dari delapan bersaudara dari pasangan Sri Mulat dan Gofur yang tinggal di gang itu.

Kadasabda (84) dan Ibu Jaenah (60) tetangga dari Sri Mulat membenarkan bahwa foto yang diperlihatkan Mabes Polri sebagai pelaku bom adalah tetangga mereka yang sudah sekitar satu tahun pindah ke Majalengka karena menikahi gadis di sana.

"Saya yakin, ini Syarif karena dari mata, dahi, alis dan janggutnya," katanya kepada wartawan yang mulai memenuhi kampung itu, Sabtu siang.

Hal senada diungkap Jaenah yang letak rumahnya dekat dengan rumah ibu pelaku. "Saya yakin dari alis dan jangkutnya, wajahnya itu mirip ibunya," kata Jaenah sambil memandangi foto pelaku di Blackberry.

Supandi, Ketua RT03/06 yang rumahnya berdampingan dengan rumah Sri Mulat, mengatakan, Jumat malam sekitar pukul 22.00 WIB, polisi menjemput Sri Mulat dan anak bungsunya, Muhamad Fatoni, untuk dibawa ke RS Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Menurut Elang Rasid, paman pelaku, ia yakin bahwa pemuda itu adalah keponakannya setelah melihat foto yang dirilis Mabes Polri polisi melalui televisi. "Saya langsung telepon istrinya di Majalengka, dan dibenarkan oleh dia kalau gambar itu adalah suaminya," katanya.

Ia menjelaskan, Syarif diketahui sejak 2 April 2011 lalu berpamitan kepada istrinya untuk pulang ke rumah orang tuanya di Cirebon, namun dia tidak pernah melakukan kontak lagi dengan keluarganya.

Kadasabda mengungkapkan, Syarief orangnya pendiam dan hanya berbicara jika ditegur. "Tetapi wataknya agak pemarah, dia sempat bertengkar dengan orang tuanya dan saya lerai," katanya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement