Senin 18 Apr 2011 15:55 WIB

Sidik Jari Syarif Pelaku Bom Bunuh Diri Cirebon = Data SIM

Red: Djibril Muhammad
tubuh korban yang diduga pelaku bom bunuh diri
Foto: TV One
tubuh korban yang diduga pelaku bom bunuh diri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim forensik Mabes Polri menemukan persamaan antara sidik jari Muhammad Syarif Astana Garif (32) yang diduga pelaku bom bunuh diri di Cirebon, dengan data pada Surat Ijin Mengemudi (SIM). "Berdasarkan hasil forensik dan Inavis dari sidik jari dan data SIM ditemukan adanya kesamaan lebih dari 12 titik," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin (18/4).

Hasil sidik jari diambil dari jasad Syarif yang saat ini masih berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, ujarnya. Sementara itu, Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri, Brigjen Pol Musaddeq Ishak menambahkan bahwa dalam melakukan identifikasi agak berbeda dengan kasus jasad pelaku teror lain seperti Noordin M Top.

"Pelaku ini adalah baru dan belum ada data pembanding, maka memakan waktu agak lama dan kita menggunakan 'Scientific Crime Investigation'," katanya.

Musaddeq mengatakan ada tiga alat ukur primer dalam pemeriksaan forensik yakni sidik jari, data gigi dan melalui data DNA. "Data gigi sudah diakui oleh keluarganya melalui pemeriksaan DNA dari bapaknya Syarif yakni Abdul Gofur dan ibunya bernama Srimulat," katanya.