REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Jose Mourinho boleh puas menahan imbang Barcelona dengan skor 1 - 1 di Bernabeu, Sabtu (16/4) silam. Tetapi di mata para legenda sepak bola macam Johan Cruyff dan Alfredo Di Stefano, ia tidak lebih dari seorang penakut.
Dalam laga lanjutan La Liga itu, alih-alih berusaha menang dengan memainkan sepak bola menyerang, pelatih asal Portugal itu malah menurunkan tujuh pemain bertahan untuk menangkal gempuran Lionel Messi dan kawan-kawan.
"Mourinho bukan pelatih sepak bola. Bermain di kandang dengan menurunkan tujuh pemain bertahan, itu berarti Anda sangat ketakutan," kata Cruyff seperti dikutip The Sun.
Tujuh pemain bertahan yang dimaksud pesepak bola kondang Belanda itu adalah Pepe, Sami Khedira, Xabi Alonso, Raul Albiol, Sergio Ramos, Marcelo, dan Ricardo Carvalho. Dengan menurunkan tujuh pemain bertahan sekaligus, Mou hanya menyisakan tiga pemain di lini depan.
"Dengan memainkan tujuh pemain bertahan dan tiga penyerang, itu merupakan sebuah pilihan yang ekstrem," ujar mantan pemain Barcelona itu.
Sementara bagi legenda besar Madrid, Di Stefano, penampilan Madrid lebih pantas diibaratkan dengan curut.
"Barcelona bermain bola sembari menari sementara Madrid kerjanya hanya berlari. Barca serupa singa sementara Madrid hanya seekor curut," ketus Di Stefano.