REPUBLIKA.CO.ID,BRUSSELS--NATO telah menembakkan serangkaian rudal terhadap pusat komando dan kendali (pasukan) Muamar Qaddafi di dekat Tripoli, termasuk satu brigade yang dituduh memimpin serangan terhadap warga sipil, beberapa pejabat mengatakan, Selasa. Aliansi militer itu telah melakukan "banyak serangan, yang disengaja, terhadap fasilitas komando dan kendali rezim Gaddafi" pada Senin malam, kata Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam satu pernyataan.
Sasaran serangan itu termasuk infrastruktur komunikasi yang digunakan untuk mengkoordinasikan serangan terhadap warga sipil, dan markas besar Brigade ke-32 yang terletak 10 kilometer di selatan Tripoli, ibu kota Libya. Brigade itu "telah digunakan untuk memimpin dan mengkoordinasikan aksi militer terhadap penduduk sipil Libya", menurut NATO.
"NATO akan meneruskan serangannya untuk mengurangi kekuatan pasukan rezim Qaddafi yang terlibat dalam serangan tiada henti terhadap warga sipil," ujar Letnan Jendral Charles Bouchard, warga Kanada, komandan operasi NATO di Libya. Dalam satu pernyataan terpisah, militer Inggris menuturkan bahwa kapal perangnya, HMS Triumph, telah menembakkan sejumlah rudal Tomahawk pada Senin dini hari sebagai bagian dari operasi NATO itu.
"Ada serangan yang diselaraskan dengan ketelitian oleh pesawat koalisi, termasuk Tornado dan Typhoon," kata Mayor Jendral John Lorimer, pejabat komunikasi strategis pada Kepala Staf Pertahanan. "Satu berondongan lagi tembakan rudal Tomahawk dilancarkan oleh Triumph di tempat komando dan kendali tambahan, kemarin malam," katanya.
Dalam daftar operasi Senin, NATO menyatakan, mereka telah menghancurkan sembilan bunker amunisi di sekitar Tripoli, dan juga enam rudal permukaan-ke-udara, empat tank, tiga rudal pertahanan udara dan satu peluncur roket yang dapat dipindahkan di dekat Misrata, kota di Libya barat yang sekarang dikepung. Aliansi militer itu menuturkan mereka juga telah menyerang tiga bunker penyimpanan amunisi dekat Sirte, kampung halaman Gaddafi, dan juga tiga tank, satu sistem senjata anti-pesawat dan satu kendaraan lapis baja dekat Zintan.
Satu bangunan pemerintah juga hancur dalam serangan di sekitar kota minyak Brega di Libya timur. Kantor berita resmi Libya JANA melaporkan sebelumnya bahwa serangan udara NATO pada Selasa telah menghantam Tripoli, Sirte dan juga kota Aziziyah, di selatan ibu kota.
Wakil Menteri Luar Negeri Libya Khaled Kaim menyatakan serangan-serangan itu dilakukan "atas permintaan pemberontak yang sedang bersiap untuk melakukan pembunuhan besar-besaran di wilayah itu". Menjelang siang hari, seorang wartawan AFP di Tripoli melaporkan sedikitnya satu pesawat telah terbang di atas ibu kota.