REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Universitas Indonesia (UI) memberikan gelar doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa) dalam bidang Filsafat Kemanusiaan dan Dialog Peradaban atas nama Haji Sir Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah, Sultan Dan Yang Di-Pertuan Negara Brunei Darussalam.
Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri, dalam sambutan pemberian gelar kehormatan tersebut, di Balai Sidang, Depok, Kamis (21/4) mengatakan alasan pertama, Sultan Bolkiah dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan manusia melalui pembangunan ekonomi, pendidikan, dan peradaban.
Kedua adalah kreativitas Sultan Bolkiah dalam memajukan dialog peradaban dengan promosi kedalaman spiritualitas Islam sebagai nilai universal yang dapat dijadikan jembatan dalam dialog peradaban.
Sedangkan alasan ketiga adalah peran Sultan dalam mendukung terciptanya kersama politik regional ASEAN maupun internasional yang berkontribusi pada pembangunan dan memajukan perdamaian dunia.
Lebih lanjut rektor mengatakan Brunei dibawah kepemimpinannya bisa mempengaruhi bangsa-bangsa dikawasan asia tenggara. Sultan, katanya telah melakukan berbagai usaha memajukan kesejahteraan, pendidikan bagi warganya.
"Dibawah kepemimpinannya bukan hanya meningkatkan kesejahteraan tetapi juga meletakkan landasan rohani bagi semau bentuk kemajuan dan perdaban yang iideal," ujarnya.
"Penganugerahan gelar kehormatan kepada Sultan Brunei merupakan komitmen UI menjalankan misinya menjadi institusi pendidikan berkualitas tinggi serta riset standar dunia," kata Kepala Kantor Komunikasi UI, Vishnu Juwono.
Sebagai kampus terbaik negeri ini katanya UI secara terus-menerus melanjutkan peran pentingnya di level nasional dan dunia untuk mengharumkan Republik Indonesia. Ia mengatakan Sultan Brunei merupakan tokoh pemimpin kharismatik dan sukses memimpin Brunei Darussalam menjadi bangsa yang berpengaruh terhadap bangsa lain di kawasan Asia Tenggara dan internasional.
"Kiprah Sultan Brunei memajukan dialog peradaban adalah dengan mempromosikan kedalaman spiritualitas Islam sebagai nilai universal," ujarnya.