Kamis 21 Apr 2011 17:48 WIB

Obama Berhasil 'Paksa' Mark Zuckerbeg Tampil Necis Pakai Dasi

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, saat memasuki Town Hall di Paolo Alto, menyambut kedatangan Presiden AS, Barack Obama
Foto: Dailylife.com
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, saat memasuki Town Hall di Paolo Alto, menyambut kedatangan Presiden AS, Barack Obama

PALO ALTO, CALIFORNIA - Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang sedang menghadapi krisis utang, kemarahan partai Republik dan persaingan keras dalam pemilu mendatang -- setidaknya dapat meminta pendiri Facebook memperbaiki gaya berpakaiannya, pada Rabu (20/4).

"Nama saya Barack Obama, dan saya adalah laki-laki yang meminta Mark untuk mengenakan jaket dan dasi," gurau sang presiden mengenai pendiri Facebook Mark Zuckerberg saat membuka acara kampanye mengenai gaya busana di markas jejaring sosial itu.

"Terima kasih," kata Obama sambil tertawa kecil membalas koor tawa para pegawai Facebook yang merespon guraiannya. "Saya sangat bangga dengan itu."

Mark Zuckerberg (26) telah mengganti pakaian khasnya, kaos lengan panjang bertudung, menjadi jaket, kemeja dan dasi--meski tidak mengancing kancing atasnya dan tetap mengenakan celana jeans-- demi kehadiran sang presiden yang baru pertama kali berkunjung ke markas situs jejaring sosial besutannya.

Kunjungan Obama bertujuan untuk mendapatkan kembali mesin kemenangan bersejarahnya pada 2008. Saat itu ia memanfaatkan betul Facebook dan Twitter untuk meraup suara pemilih muda.

Kini  sebagai presiden iaberkampanye mengenai pemanfaatan kekuatan media sosial dan antusiasme pemilik suara usia muda menjelang persaingan untuk dipilih kembali pada 2012.

Sang presiden memang ingin mempromosikan visinya untuk mengekang kecepatan tingkat defisit dan utang AS, termasuk dengan meningkatkan pajak dari orang-orang paling kaya di AS --termasuk dia sendiri dan Zuckerberg.

"Saya santai saja dengan hal itu," kata pendiri Facebook itu. "Saya tahu kamu memang demikian." balas Obama.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement