REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA-- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mengimbau agar masyarakat tidak khawatir terkait siaga satu perayaan Paskah di seluruh Indonesia. "Siaga satu bukan berati harus mencekam dan tidak perlu disikapi dengan rasa tertekan. Bahwa kejadian bom Cirebon memang ada dan bahkan di Cirebon pun biasa saja dan kita tinggal memastikan bahwa lingkungan sekitar kita sudah aman," kata Heryawan usai shalat Jumat di Masjid Besar Sodong Hilir Kabupaten Tasikmalaya.
Gubernur meminta warga tidak menyikapinya dengan rasa takut dan mencekam, namun tetap harus waspada. Menurutnya, status pengamanan siaga satu disikapi sebagai sikap umum bahwa waspada terhadap bahaya teror dan bahaya yang lain. Apalagi terhadap daerah-daerah rawan yang datanya sudah dipegang oleh aparat keamanan.
"Harus ada pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD). Insya Allah tidak ada hambatan komunikasi. Kondisi di sini baik dan terkendali. Kondisi ini menjadi kewaspadaan bersama agar teror bom tidak terjadi ditempat lain," ujarnya.
"Itu kan pelaku sudah ketahuan. Bahkan adiknya yang akan menjadi bomber berikutnya sudah tertangkap. Itu sudah sangat baik. Jadi siaga satu tidak perlu dibuat heboh. Yang paling utama adalah kewaspadaan," kata Heryawan.
Kamis (21/4) malam, Pemerintah mengumumkan status pengamanan siaga satu untuk mengantisipasi gangguan keamanan pada perayaan Paskah di seluruh Indonesia.
Usai rapat kabinet terbatas bidang politik dan keamanan di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Kamis, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Djoko Suyanto, mengatakan bahwa status siaga satu itu berlaku sejak Kamis malam sampai Sabtu (23/4).