Sabtu 23 Apr 2011 12:12 WIB

Simon Peres: Susun Perdamaian Israel-Palestina, Sebelum Rencana Asing Mendahului

Simon Peres
Foto: AP
Simon Peres

REPUBLIKA.CO.ID,JERUSALEM--Shimon Peres dari Israel Jumat meminta pemerintah untuk menyusun rencana bagi perdamaian dengan Palestina sebelum masyarakat internasional melaksanakan prakarsanya sendiri, menurut laman Internet Haaretz. "Jika kita tidak mengingini rencana asing, cara terbaik membuat rencana kita sendiri, dan jika kita melakukan itu, yang lain tidak akan meneruskan rencana mereka," kata presiden Israel itu seperti dikutip versi online surat kabar yang condong ke kiri tersebut.

Komentarnya itu dikeluarkan pada saat kunjungan ke Israel selatan belum lama ini dan merupakan jawaban atas pertanyaan mengenai kemungkinan prakarsa yang dipersiapkan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama, laporan yang pertama muncul di New York Times, Kamis. Dengan mengutip beberapa pejabat Gedung Putih yang tak disebutkan namanya, surat kabar itu mengatakan rencana tersebut, yang dilukiskan dalam istilah yang sangat samar-samar, "dapat mencakup empat prinsip, atau syarat referensi ... (yang) dapat meminta Israel untuk menerima negara Palestina berdasarkan pada perbatasan 1967".

Laporan itu juga memberi kesan bahwa pengungsi Palestina bisa kehilangan hak untuk kembali ke tanah yang mereka tinggalkan atau dipaksa ke luar, bahwa Jerusalem dapat menjadi ibu kota kedua negara, dan akan juga mencakup prinsip-prinsip penjagaan keamanan Israel. Ketika diminta untuk mengomentari laporan tersebut, Peres mengatakan itu "semua spekulasi" sementara menambahkan bahwa "terlalu dini untuk mengatakan sesuatu" mengenai kemungkinan prakarsa baru AS.

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melakukan perjalanan bulan depan ke Washington, tempat ia akan berpidato di Kongres AS guna menggambarkan prakarsa politik baru yang ditujukan untuk memulai pembicaraan damai dan upaya lebih dulu Palestina untuk meminta pengakuan PBB akhir tahun ini.

Setelah macetnya pembicaraan langsung akhir tahun lalu, Palestina mengadopsi strategi diplomatik yang ditujukan untuk menjamin pengakuan PBB atas negara Palestina berdasarkan pada perbatasan 1967 dengan Jerusalem sebagai ibu kotanya. Langkah itu diperkirakan akan terjadi Septemner, ketika Majelis Umum PBB mengadakan pertemuan tahunannya.

sumber : antara/AFP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement