REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan Produser Otista, Zoel Fauzi Lubis, sangat tidak menyangka jika Pepi Fernando (P) dan Imam Firdaus (IF) terlibat dalam aksi terorisme. Pasalnya mereka tidak memiliki sisi religiusitas yang radikal dan bahkan kerap minum alkohol dan menonton film porno di kantor.
"Anak-anak, termasuk Pepi dan Imam, suka minum alkohol kalau tidak kerja. Bahkan pernah menonton 'bokep' di kantor karena akan terlihat dalam data di komputer," kata mantan produser Otista, Zoel Fauzi Lubis, kepada Republika, Ahad (24/4).
Dengan begitu, ia mengatakan sangat tidak yakin jika mantan dua anak buahnya itu terlibat dalam aksi teror bom. Zoel menuturkan selama sekitar setahun berada dalam rumah produksi Otista, Imam dan Pepi tidak pernah terlibat dalam diskusi serius, bahkan lebih terlihat seperti orang 'culun'.
Pepi yang ia kenal, lanjutnya, orangnya kalem dan tidak macam-macam. Sedangkan Imam terlibat lebih dapat
bersosialisasi dengan tampil 'gaul'. Misalnya Imam ' menggunakan motor Kawasaki Ninja RR dengan warna hijau mencolok.
Jika selesai bekerja, mereka juga 'nongkrong' bersama teman-teman lainnya. "Tidak ada yang aneh, kalaupun terlibat ngobrol dengan saya, hanya seputar entertainmen saja atau minta tolong menghubungkan dengan artis-artis kolega saya," imbuh pria yang mengaku telah menjadi petani selama dua tahun terakhir ini.
Penangkapan Imam Firdaus (IF) melengkapi para pelaku yang diduga menjadi aktor pelaku sejumlah rangkaian aksi bom menjadi 20 orang. Sebanyak 19 orang lainnya, termasuk sang pemimpin, Pepi Fernando (P), ditangkap polisi di tujuh titik yang berbeda. Pepi bersama F dan J melarikan diri dari Jakarta namun dapat ditangkap di Aceh.