REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Ketua Pengurus Provinsi PSSI Aceh Zainuddin Hamid menegaskan semua pihak diminta berlapang dada mematuhi keputusan FIFA demi kemajuan persepakbolaan di Indonesia. "Saya rasa semua pihak harus 'legowo' menerima keputusan FIFA, demi majunya persepakbolaan di Tanah Air yang kini masih memprihatinkan," katanya di Banda Aceh, Ahad (24/4), menanggapi adanya penolakan keputusan FIFA.
Keputusan FIFA itu disampaikan Ketua Komite Normalisasi PSSI Agum Gumelar yang menyebutkan badan sepak bola dunia itu menolak empat nama, yakni George Toisutta, Arifin Panigoro, Nirwan Bakrie, dan Nurdin Halid untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI pada kongres mendatang . "Keputusan FIFA tetap tegas, walaupun saya sudah menyampaikan pertimbangan-pertimbangan yang ada," kata Agum.
Agum bertemu dengan Presiden FIFA, Joseph S. Blatter, serta Direktur Asosiasi dan Keanggotaan FIFA, Thierry Regenass, di markas FIFA, Zurich, Swiss, 19 Maret 2011. Selanjutnya Let Bugeh panggilan akrab Zainuddin menyatakan, Aceh mendukung upaya yang dilakukan KN PSSI, karena itu merupakan mandat yang diberikan FIFA sebagai organisasi sepakbola tertinggi.
Menurut Let Bugeh, bila PSSI sampai melanggar, maka Indonesia sudah pasti akan dibekukan dari keanggotaan FIFA. "Kalau ini sampai terjadi maka Indonesia tidak bisa mengikuti event-event internasional, dan ini jelas merugikan kita. Kita sudah capek-capek membina dan membuat berbagai kompetisi sepak bola, tapi tidak bisa tampil di tingkat internasional," katanya.
Untuk itu, ia berharap agar semua pihak agar tidak lagi mempersoalkan keputusan FIFA, sehingga sepak bola di Tanah Air bisa bangkit kembali. Yang penting sekarang, katanya, semua pihak diminta agar memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan sepak bola.
"Siapa saja yang menjadi Ketua Umum PSSI mendatang tidak ada masalah yang penting memiliki komitmen untuk memajukan sepakbola. Dan semuanya harus mendukung," kata Let Bugeh.