REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-- Sejumlah sopir truk yang hendak membawa barang dari Sumatera Ke Jawa mengeluhkan adanya oknum polisi yang melakukan pemungutan liar (pungli) kepada mereka di sepanjang jalan lintas Sumatera wilayah Lampung.
"Minimal saya harus memberikan 'salam tempel' kepada oknum polisi sebesar Rp20 ribu, biar kendaraan bisa jalan terus dan tidak diberhentikan untuk pemeriksaan," kata seorang supir truk yang membawa kayu dari Bengkulu tujuan Tangerang, Abidin (45), di Bandarlampung, Senin.
Menurut dia, aparat sudah menjadi bagian dari pelaku pungli yang meresahkan supir truk, dan mereka beroperasi di sepanjang jalan lintas Sumatera, utamanya pada malam dan pagi hari. "Di sepanjang jalan lintas Sumatera wilayah Lampung saja, sedikitnya sepuluh kali saya harus memberikan uang kepada oknum polisi yang mangkal di pinggir jalan," kata dia.
Hal yang sama disebutkan sopir truk lainnya, yang mengatakan pungutan oleh polisi itu sangat memalukan karena dilakukan terang-terangan saat mereka menggunakan seragam. "Mereka tidak malu-malu menunjuk dan menadahkan tangan di bawah jendela truk saya," kata dia.
Pengamatan langsung di jalan lintas Sumatera sepanjang tugu Raden Intan hingga KM 18 Panjang, pemungutan uang oleh oknum kepolisian kerap terjadi tanpa mengenal waktu. Pemungutan tersebut biasanya dilakukan pada truk berplat nomor luar Lampung dengan muatan yang di atas rata-rata daya angkutnya.
Oknum polisi yang marak melakukan pungli biasanya berdalih mengatur lalu lintas, dan banyak mangkal di antara KM 14 hingga KM 18, setelah Jalan Baru, Panjang. Pengamatan terakhir pada Senin, pukul 07.15 WIB, seorang polisi lalu lintas berseragam yang mengatur di sekitar KM 15 Panjang jalan lintas Sumatera, melakukan pungutan terhadap sebuah truk berplat nomor luar Lampung, agar truk tersebut dapat terus melintas tanpa diberhentikan.
Seorang warga yang biasa mengendarai kendaraan pada jalur tersebut, Maya AH (28), menyatakan hal itu lumrah terjadi setiap pagi, dan dia menyaksikan langsung kejadian tersebut saat berangkat kerja. "Biasanya modus yang dilakukan mereka menunjuk truk yang hendak diberhentikan, saat truk berjalan melambat, oknum itu mendekati truk dan menadahkan tangan pada sisi jendela supir," kata dia.
Maya menambahkan, kejadian tersebut juga marak dilakukan di perempatan Panjang KM 18 jalan lintas Sumatera.
Sementara itu, Kapolda Lampung Brigjen Sulistyo Ishak saat dikonfirmasi berjanji akan melakukan investigasi terhadap anggotanya yang melakukan hal tersebut. "Saya akan melakukan investigasi, karena hal ini jelas merusak perbaikan citra kepolisian yang sedang kami bangun," kata dia.