REPUBLIKA.CO.ID,MADRID - Jose Mourinho, manajer Real Madrid, masih kecewa berat dengan kekalahan timnya 0-2 dari menjamu Barcelona di leg pertama babak semifinal Liga Champions. Mantan manajer Chelsea itu menuding ada sebuah 'kekuatan' besar yang membuat Barcelona memenangkan pertandingan tersebut.
''Saya memenangkan dua gelar Eropa dan saya memenangkannya di lapangan,'' ujar Mourinho menandaskan bahwa kemenangannya itu murni tanpa skandal.
Mourinho sebaliknya menyindir kesuksesan Pep Guardiola, manajer Barcelona, yang berhasil menjuarai Liga Champions 2009. Mourinho menyebut keberhasilan Guardiola tersebut tercoreng oleh skandal Stamford Bridge saat mereka bertemu tuan rumah Chelsea di babak semifinal. Skandal kini kembali terjadi ketika Barcelona bermain di babak semifinal di Santiago Bernabeu.
The Special One, demikian Mourinho menjuluki dirinya, mengaku tidak tahu mengapa kekuatan konspirasi menginginkan Barcelona yang menjadi juaranya.
''Saya tidak tahu apakah semua ini demi memberikan publisitas untuk UNICEF (sponsor Barcelona -red) atau kekuatan mereka di UEFA. Saya tidak tahu apakah semua ini karena semua orang suka mereka. Saya tidak tahu dan tidak mengerti,'' katanya. ''Dari mana semua 'kekuatan' ini datang? Tidak ada seorang pun yang punya kesempatan untuk mengetahuinya.
Cibiran Mourinho tidak berhenti hingga di sana. ''Jika Barcelona mau jujur, mereka tahu semua ini memang terjadi. Sungguh sulit menghadapi kekuatan semacam ini,'' kata Mourinho. ''Jika saya mengutarakan semua apa yang saya pikirkan, karier saya pasti langsung habis hari ini. Saya tidak bisa mengatakan apa yang saya rasakan. Saya hanya bisa meninggalkan sebuah pertanyaan, Mengapa?''
Mourinho tidak menyebut secara pasti soal kekuatan yang berada di balik kemenangan Barcelona. Tapi, mantan manajer Inter Milan itu menyebut sejumlah nama wasit yang membantu Barcelona. Mereka termasuk Wolfgang Stark (yang memimpin laga Real Madrid lawan Barcelona tadi malam), Tom Henning Ovrebo (wasit ketika Barcelona mengalahkan Chelsea pada 2009), Frank de Bleeckere (yang mengusir pemain Inter Milan, Thiago Motta, pada semifinal tahun lalu) dan Anders Frisk (yang memutuskan pensiun usai kontroversi laga Chelsea lawan Barcelona).
Mourinho juga menyebutkan daftar pemain dan pelatih yang menjadi korban 'kekuatan' di balik Barcelona. Mereka dikenakan hukum setelah mengkritik UEFA usai laga lawan Barcelona. Mereka adalah Arsene Wenger, Samir Nasri, Didier Drogba dan Jose Bosingwa.