REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel mengisyaratkan akan mencegat armada aktivis pro-Palestina yang berencana mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam konvoi Freedom Flotilla II sebagai peringatan satu tahun serangan Israel terhadap kapal Mavi Marmara.
Gerakan Pembebasan Gaza (FGM) mengatakan, sekitar 15 kapal dengan penumpang dari seluruh dunia, termasuk Eropa dan Amerika, akan berlayar ke Gaza pada akhir Mei.
Menanggapi kenekatan Freedom Flotilla II ke Gaza, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Rabu (27/4), mengadakan pertemuan khusus dengan kabinetnya untuk membahas strategi dalam menghadapi kapal bantuan kemanusiaan tersebut.
Sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan setelah pertemuan itu mengatakan Netanyahu telah memerintahkan militer untuk "melanjutkan persiapan yang diperlukan untuk memastikan blokade tetap diberlakukan." Netanyahu juga menginstruksikan para diplomat Israel agar bekerja keras untuk mencegah kapal tersebut berlayar.
Dua pekan lalu, Turki mengatakan Israel telah memintanya untuk membantu menghentikan para aktivis berlayar ke Gaza pada hari peringatan serangan terhadap Mavi Marmara. Namun pejabat Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan rencana itu bukan urusan Ankara.
The IHH, badan amal Islam Turki pemilik Mavi Marmara, akan bergabung dengan konvoi Fredom Flotilla II. IHH juga akan mengirimkan konvoi sendiri usai pemilihan umum Turki, pada 12 Juni mendatang.