Jumat 29 Apr 2011 13:38 WIB
Rep: Agung Sasongko/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, jakarta- Sejarah masjid yang tersohor di Jakarta ini bermula ketika Sultan Agung melancarkan serangan dua kali ke Batavia pada 1618 dan 1619. Sekalipun serangan itu berakhir dengan kegagalan, tapi Sultan Agung 'meninggalkan' sejumlah bangsawan Mataram yang dikenal sebagai juru dakwah yang handal. Di antara mereka kemudian menetap di Jakarta, menjadi da’i, dan membangun sejumlah masjid di Jakarta, termasuk Masjid Al-Makmur ini.
Masjid Al-Makmur mulanya hanya sebuah mushola berukuran 12 x 8 meter. Pada 1915 diperluas oleh Habib Abu Bakar Alhabsyi, salah seorang pendiri rumah yatim piatu Daarul Aitam di jalan yang sama. Luas masjid menjadi 1.142 m2 ketika Habib Abubakar memberikan tanah sebagai wakaf. Tahun 1932 masjid diperluas lagi atas tanah wakaf Salim Bin Muhammad bin Thalib. Kemudian pada tahun 1953 diperluas hingga luasnya menjadi 2.175 m2.