Jumat 29 Apr 2011 15:47 WIB
The Royal Wedding

Cerita Cinta William-Kate, Refleksi 'Reformasi' Kerajaan Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton menjadi pangkal kebanggaan nasional yang tak terkekang dan mencerminkan pola perubahan sosial di Inggris. Surat kabar Inggris, Jumat (29/4), melaporkan "hari paling bahagia" sang pangeran dan penerimaan terhadap Kate Middleton, yang berasal dari keluarga "biasa", ke dalam pelukan kerajaan, memperlihatkan seberapa jauh tatanan kelas yang dulu kaku telah berjalan.

"Ibu bakal bangga," tulis harian Sun di halaman depannya. Surat kabar itu merujuk kepada mendiang ibu William, Putri Diana. "Dunia menyaksikan dengan penuh pesona hari ini, saat Inggris melakukan tindakan yang lebih baik dibandingkan dengan belahan lain di Bumi," tulis tabloid yang sangat patriotis itu. 

Media tersebut menampilkan poster sehalaman penuh, demikian laporan AFP. "... Kibarkan benderamu dan berbangga lah," tulis Sun. Media pro-kerajaan Daily Mail mengumandangkan perasaan yang sama. "Mari lah bergembira dengan kenyataan bahwa Inggris masih menyelenggarakan arak-arakan yang akan membuat terpana dunia," tulis media massa tersebut di tajuknya.

"Bahwa dua orang dari latar-belakang yang berbeda dapat menikah tanpa membuat orang mengernyitkan dahi adalah kesaksian mengenai bagaimana kelas di Inggris telah berubah dalam beberapa dasawarsa," tambahnya.

Pemakaman ibu William diselenggarakan di Westminster Abbey, tempat pernikahan Jumat (29/4) di selenggarakan, setelah Lady Di meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris pada 1997. Satu gambar pasangan itu yang diambil oleh juru foto favorit Diana, Mario Testino, mendominasi halaman depan tiga harian: Sun, Mirror dan Daily Express.

Gambar tersebut disiarkan bersama dengan acara pernikahan, yang berisi perkataan pasangan itu mereka "sangat bahagia bahwa anda semua dapat bergabung dengan kami dalam merayakan apa yang kami harap akan menjadi salah satu hari paling bahagia dalam hidup kami".

Ketika mengomentari rehabilitas keluarga kerajaan sejak kematian Diana, harian sayap kanan-tengah Telegraph menyatakan, "Sangat menyedihkan bahwa Diana, Princess of Wales, tak bisa menyaksikan perkawinan putranya." "Namun apa yang terjadi hari ini akan membuka bukan cuma babak baru, tapi volume baru, dalam sejarah bangsa dan rumah tangga kerajaan kita," kata koran tersebut di dalam tajuknya.

"Hubungan mereka adalah bukti mengenai jarak yang dilalui oleh keluarga kerajaan," katanya. "Kami mendoakan panjang umum, bahagia, dan rumah tangga yang bahagia bagi Pangeran William dan Nona (Kate) Middleton. Hari ini, biar lah kebahagian mereka, dan kita, tak terkekang," tambahnya.

The Times sependapat bahwa pernikahan tersebut memperlihatkan "era baru kerajaan Inggris, dan hubungan baru antara Istana dan rakyat biasa". "Hari ini, dunia bakal menyaksikan puncak dari kisah cinta yang luar biasa, luar biasa karena alasan yang lebih besar bahwa itu tak luar biasa sama sekali," katanya.

Surat kabar republik, Guardian, dengan bangga melakukan 'gencatan senjata' selama satu hari, tapi mendesak rakyat Inggris agar tak hanyut oleh kegembiraan kerajaan mengingat masalah ekonomi yang dihadapi negeri itu. "Ini adalah masa sulit buat jutaan orang Inggris, Ini bukan hari buat doa putri yang membabi-buta," kata harian tersebut di tajuknya.

"Ini adalah hari untuk senyuman dan bersulang, bukan hari untuk berdiri bengong. Besok, dan hari berikutnya, kita harus memasuki lagi dunia nyata," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement