REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Bank Mandiri berhasil membukukan total kredit sebesar Rp 251,8 triliun pada Maret 2011 atau tumbuh 24,7% dari Rp 201,9 triliun pada periode sama tahun 2010. Pencapaian ini diperoleh Bank Mandiri dengan tetap memperhatikan kualitas aktiva produktif perseroan sehingga mampu menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) netto pada 0,67%.
Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengatakan pertumbuhan kredit tersebut mendorong peningkatan laba bersih menjadi Rp 3,8 triliun pada Maret 2011. Angkanya naik 88,7 % jika dibandingkan dengan pencapaian pada Maret 2010 yang tercatat sebesar Rp 2 trililiun.
Tidak hanya itu, peningkatan laba itu juga ditopang oleh keberhasilan Bank Mandiri memperoleh hasil penjualan saham PT Garuda Indonesia Tbk serta kenaikan laba operasional hingga 55,2 % dari Rp 6,1 triliun menjadi Rp 9,5 triliun termasuk premium income dari AXA Mandiri Financial Services.
Zulkifli mengatakan bahwa pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen bisnis, terutama pada sektor mikro, kecil dan menengah. Pada segmen mikro, terjadi peningkatan penyaluran kredit sebesar 35 % dari Rp 4,1 triliun di triwulan pertama 2010 menjadi Rp 5,6 triliun pada Maret 2011. Sejalan dengan pertumbuhan kredit tersebut, jumlah nasabah kredit mikro juga bertambah 110 ribu nasabah menjadi lebih dari 560 ribu nasabah. Sementara itu, kredit yang tersalurkan untuk segmen usaha kecil dan menengah mencatat pertumbuhan sebesar 27,2 % menjadi Rp 28,7 triliun.
''Untuk mendorong sektor riil, khususnya segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan UMKM dengan skema penjaminan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,'' ujar Zulkifli dalam rilisnya yang diterima Republika.