REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA - Film karya Lola Amaria, Minggu Pagi di Victoria Park menjadi salah satu film pembuka "Purbalingga Film Festival", ajang tahunan yang digagas komunitas muda penggiat film indie Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga, Jawa Tengah.
Kali ini, acara dikemas dalam format beda. Mereka menyenggarakan hajatan di sebuah desa yang beberapa waktu lalu ditemukan beberapa benda purbakala, Palumbungan, di Kecamatan Bobotsari. Festival film ini "dikawinkan" dengan semangat pelestarian pangan tradisional.
Selain pemutaran film, kata penggiat CLC, Bowo Laksono, acara juga dimeriahkan dengan pentas seni lokal, pasar pangan tradisional, dan serangkaian diskusi, menampilkan akademisi dan pengamat budaya Banyumasan.
Nantinya, kata Bowo, kegiatan ini akan dilakukan maraton di beberapa desa. Video profil desa yang dibuat oleh para pemuda desa masing-masing akan menjadi titik program yang disebut Layar Tanjleb. "Video ini dikemas dengan pendekatan reportase sebagai bagian dari workshop video yang difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC)," katanya.
Tak ketinggalan, flm kebangaan Purablingga, Kerinduan Gati, peraih penghargaan khusus FFI 2010, juga diputar. Film ini karya dua pelajar, Darti dan Yasin, yang sebelumnya menyabet beberapa penghargaan, antara lain: Film Terbaik Festival Film Remaja 2010; Sutradara Terbaik Festival Film Remaja 2010; Kameraman Terbaik Festival Film Remaja 2010; Editor Terbaik Festival Film Remaja 2010; Film Terbaik II Festival Film Anak Medan 2010; Sutradara Terbaik Festival Film Anak Medan 2010; Penghargaan Khusus Dewan Juri Festival Film Indonesia 2010; dan Nominasi Festival Film Solo (FSS) 2011.