Senin 02 May 2011 19:24 WIB
Osama bin Laden Tewas

Khawatir Kematian Osama, Presiden Minta Tingkatkan Kewaspadaan

Rep: Teguh THR/ Red: Djibril Muhammad
SBY memberi penjelasan, ilustrasi
Foto: Republika
SBY memberi penjelasan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta seluruh aparat meningkatkan kewaspadaanya paska tewasnya Osama bin Laden. Berbagai langkah antisipasi perlu dilakukan guna mencegah terjadinya aksi teror.

Demikian dikatakan Menko Polhukam Djoko Suyanto, usai rakor bidang Polhukam, di kantornya, Senin (2/5) malam. "Kita mengantisipasi atas berbagai kemungkinan yang terjadi," ujarnya.

Peningkatan kewaspadaan itu, menurutnya dengan lebih menggerakan intelijen secara lebih intensif. Kemudian peningkatan pengamanan di daerah-daerah yang rawan terjadinya serangan. Disisi lain laporan masyarakan juga sangat dibutuhkan, guna mencegah aksi teror.

"Ada peningkatan kewaspadaan. Tapi tidak mencolok lah. Saya kira kepolisian juga telah mengerahkan intelijennya,"ujarnya. Apakah di kedubes AS ada pengamanan khusus?, menurutnya, dia bisa memerincinya satu per satu.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Ansyaad Mbai menilai aksi teroris paskakabar tewasnya Osama bin Laden belum akan berhenti. "Kita melihat Pepi itu tidak langsung dengan Osama bin Laden, tapi bisa terjadi juga tetapi hubungannya tidak mutlak. Jadi matinya Osama bin Laden tidak otomatis aksi teror berhenti," ujarnya, usai rapat koordinasi Polhukam di kantor Menko Polhukam, Senin (2/5).

Oleh karena itu, lanjutnya, kemungkinan aksi teror tetap ada. Walaupun tidak terkait langsung dengan osama. "Saya kira pemerintah telah mengantisipasinya," kata dia.

Menurut Ansyaad, tema aksi teroris itu dari dahulu memang balas dendam, sehingga bukan karena faktor Osama belaka. Dalam hal target, lanjutnya, mereka akan mengincar siapa saja yang menghalangi upaya pencapaian tujuan.

"Tujuan mereka kan negara Islam, siapa saja yang menghambat ini adalah target mereka. apakah barat apakah domestik. dan sebelum barat itu kan, simbol NKRI kan jadi target liat saja Jatiasih itu targetnya SBY," paparnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement