REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Tidak puas atas penanganan hukum terhadap Citibank, keluarga Irzen Octa akhirnya mengadu ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Selasa (3/5). Melalui suratnya, mereka berharap kepada Presiden agar mendesak aparat penegak hukum menangani kasus ini secara adil.
Istri Irzen Octa, Esi Ronaldi, mengatakan kedatangannya ke Kompleks Istana Kepresidenan yakni meminta SBY dapat campur tangan dalam kasus yang merenggut suaminya tersebut. "Agar Bapak Presiden bisa mendesak supaya Citi Bank bertanggung jawab atas kematian suami saya dan menetapkan Citibank sebagai tersangka," ujar Esi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/5).
Keluarga Irzen Octa datang ke kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.30 bersama tim pengacaranya. Sayangnya, keinginan untuk bertemu dengan Presiden itu tidak dapat terpenuhi. Mereka hanya sempat berdialog dengan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga.
Keluarga Irzen Octa tidak hanya kecewa karena gagal bertemu SBY. Mereka juga mengaku kecewa dengan sikap istana. Pasalnya, mereka merasa dilempar sana sini oleh birokrasi tanpa tahu harus menemui siapa.
"Kita diping-pong, disuruh ke bagian Setneg, bagian TU, tanpa ada yang menemui. Bahkan, kami tadi ketemu dengan Bapak Daniel Sparinga itu secara kebetulan saja," ujar salah seorang pengacara keluarga Irzen Octa, Slamet Juwono.