Kamis 05 May 2011 16:25 WIB

Ehud Barak Yakini Iran tak akan Gunakan Bom Nuklir terhadap Israel

Menteri Pertahanan Ehud Barak
Menteri Pertahanan Ehud Barak

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM - Walaupun Iran memiliki senjata-senjata nuklir negara itu tidak akan menggunakannya terhadap Israel atau negara-negara lain di Timur Tengah. Itulah yang diyakini Menteri Pertahanan Israel, Ehud Mubarak, seperti yang diungkapkan kepada surat kabar Haaretz, Kamis.

Pandangan-pandangan itu dikemukakan dalam wawancara dengan surat kabar Israel. Lewat wawancara itu, menteri pertahanan Israel dinilai menempatkan posisi bertikai dengan banyak pihak di kalangan tokoh militer dan politik Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Iran tidak akan menjatuhkan bom nuklir ke Israel," tidak pada kita, tidak juga pada tetangga-tetangga lainnya," kata Barak kepada Haaretz. "Saya rasa tidak usah panik," tambahnya.

Para politisi Israel termasuk Netanyahu berulang-ulang mengemukakan kecemasan mereka akan kemungkinan serangan nuklir Iran. Mereka menyerukan tekanan internasional untuk menghentikan program nuklir Republik Islam itu.

Teheran menegaskan program nuklirnya hanya untuk tenaga listrik nuklir sipil dan untuk tujuan-tujuan medis. Tetapi Israel dan banyak negara Barat khawatir negara itu secara tersembynyi membuat senjata nuklir.

Barak mengatakan ada tanda-tanda kecil bahwa Teheran akan menggunakan senjata-senjata itu seandainya mereka memilikinya, tetapi ia juga menyebut pemerintah Iran tidak bisa diramalkan, mengakui pihaknya sering sulit untuk mengemukakan bagaimana mereka akan memperolehnya.

Barak mengecam pernyataan-pernyataan termasuk oleh Netanyahu, yang membandingkan ancaman yang ditimbulkan Iran terhadap Israel, dengan situasi yang dihadapi para warga Yahudi Jerman tahun 1938, semalam menjelang meletusnya Perang Dunia II.

"Saya tidak ingin membandingkan dengan apa yang terjadi pada tahun 1938 itu. Saya tidak merasa ini sama, karena apa yang disimpulkan tentang apa yang terjadi? Apakah seorang warga Yahudi yang berada di Jerman tahun 1938 harus lakukan" Dalam tinjaun kembali, ia harus lari. Saya kira itu bertentangan dengan di sini. Saya tidak akan lari kemanapun," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement