REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN--Anggota parlemen Jerman, Heike Hienzil menyambut baik keputusan perusahaan kontruksi rel kereta api Jerman (Deutsche Bahn) yang menarik diri dari proyek Zionis Israel untuk pembangunan jalur kereta api cepat yang menghubungkan kota Yerusalem dan Tel Rabi (Tel Aviv), karena melewati tanah Palestina yang diduduki.
Hienzil, anggota Bundestag partai oposisi beraliran kiri di Jerman, menjelaskan hal ini dalam sebuah pernyataan resminya pada TV Aljazeera, bahwa keputusan "Deutsche Bahn" untuk menarik diri dari proyek ini adalah hasil dari tekanan dari 32 kelompok yang terdiri dari 90 orang dari ahli hukum dan politisi, baik yang berasal dari Jerman maupun Palestina serta aktivis perdamaian di Pemerintah.
Mereka meminta Jerman tidak berpartisipasi dalam pelaksanaan jalur kereta api.Rencana pembangunan jalur kereta api merupakan rencana lama dari pemerintahan Turki Utsmani tahun 1904. Rencana tersebut mencakup pembangunan jalur transfortasi antara Timur Jordania ke Al-Quds.
Diperkirakan proyek ini menghabiskan dana 1,2 miliar Euro. Dan menurut rencana proyek ini akan bisa digunakan tahun 2017. Dengan adanya jalur ini maka, maka waktu tempuh antara Jerusalem dan Tel Aviv hanya 28 menit.
Dalam peryataan persnya, perusahaan konstruksi Jerman mengumumkan, pihaknya menarik diri dari proyek pembangunan jalur cepat Israel, karena ada desakan dari sejumlah pihak yang menganggap proyek itu merupakan akal-akalan zionis Israel mencaplok sebagian besar wilayah Jerusalem.