Jumat 06 May 2011 17:10 WIB

Demi 'TV Merah', Cina Larang Serial Intelijen, Kriminal dan Opera Sabun

Ilustrasi
Foto: WN.COM
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Saga kriminal berbujet rendah, termasuk opera sabun romantis, dan triler mata-mata yang selama ini menghibur jutaan rakyat Cina saban malam terancam menghilang dari udara. Pemegang kebijakan siaran TV cina telah memerintahkan penggantian tipe acara tersebut dengan tayangan lebih patriotik dan 'mencerdaskan'.

Keputusan itu kontan memicu gerutuan dari banyak pihak hingga skala nasional, sekaligus menunjukkan sikap terkini Partai Komunis Cina untuk menggunakan alat yang sering disebut media barat "Propaganda Merah" demi mendorong 'persatuan sosial' dan 'nilai-nilai revolusioner' tua dalam peradaban Cina modern.

Kabar pelarangan yang bakal berjalan tiga bulan itu diterapkan karena pihak berwenang melabeli acara saat ini vulgar dan dangkal. Kecenderungan itu juga memprovokasi gelombang diskusi di berbagai forum diskusi dan buletin online negeri tirai bambu tersebut.

Isu pelarangan itu kini telah menuai lebih dari 20 ribu komentar hanya di situs 163.com saja, sebuah portal internet ternama di Cina. "Jadi lagu-lagu merah dan film merah dipromosikan secara nasional saat ini," bunyi satu komentar. "Bukan masalah sepanjang saya bisa menonton drama TV Amerika karena saya punya akses internet," ujar komentar lain.

"Film tentang intelijen, detektif, drama romantis dilarang mulai Maret hingga Juli dan kini hanya tersedia drama merah" tulis seorang lain. "Mengapa tidak mengumumkan bahwa Mei hingga Juli adalah periode 'Perbaikan dan Perawatan TV'?

Begitu protes dan keluhan menggunung, para pejabat mencoba menekankan bahwa drama populer tadi, terutama yang menjadi favorit di Cina pada musim ini--tidak dilarang, namun semata-mata hanya ditunda hingga perayaan nasional 1 Juli.

Pejabat senior di badan regulasi tayangan TV Cina (SARFT) Wang Weiping, mengatakan semua drama yang relevan dengan Partai dan tentara sekedar 'direkomendasikan' selama perayaan spesial ulang tahun partai yakni Mei hingga Juli.

Stasiun televisi satelit lokal Cina, yang berada di bawah kontrol SARFT, telah memulai mengadopsi 'rekomendasi' tadi. Mereka memasukan dalam daftar berupa 40 program 'istimewa' yang dianggap cukup patriotik.

Tentu saja tak semua gembira dengan aturan itu. Pasalnya bila diterapkan bakal menghasilkan konsekuensi finansial serius terhadap stasiun TV yang selama ini telah menghabiskan banyak uang untuk mempromosikan pertunjukkan yang diharap mengeruk keuntungan iklan dari perolehan rating.

Seorang karyawan dari TV Satelit Tianjing, Cina utara, kepada China News, berkata bahwa stasiun kini tengah mendiskusikan apa yang perlu dilakukan dengan Green Blind, sebuah drama intelijen yang rencana semula hendak ditayangkan 17 Mei.

"Kita kini memiliki tiga pilihan, yakni menayangkan drama seri bertema merah, seperti China 1945 atau tayangan komedi atau klasik seperti Drawing Sword (sebuah drama tentang perang).

"Serial mata-mata sangat populer pada tahun ini dan telah muncul persaingan ketat untuk mendapat hak siar," imbuhnya. "Hanya stasiun TV besar yang mampu membayar lisensi, seperti Tianjin, Oriental, dan Zhejiang. Kita telah mengeluarkan paling sedikit beberapa juta untuk satu serial mata-mata saja."

sumber : Telegraph
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement