REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Prosesi "Temanten Tebu" atau "pernikahan" dua batang tebu yang digelar setiap mengawali musim giling tebu di Pabrik Gula (PG) Rendeng, Kudus, Jawa Tengah, hingga kini masih tetap dilestarikan.
Hal tersebut dibuktikan, saat PG Rendeng mengawali musim giling tebu tahun 2011 masih tetap menggelar ritual "temanten tebu" di halaman pabrik yang ada di Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu.
Ritual tersebut layaknya prosesi pernikahan antara "pengantin laki-laki" bernama Danurwendo asal Kebun Karangbener, Kecamatan Bae, Kudus dan "pengantin wanita" bernama Sri Wendo yang berasal dari Kebun Dersalam, Kecamatan Bae.
Kedua "pasangan pengantin" terlebih dahulu diarak oleh 45 orang yang dimeriahkan oleh Kesenian Barongan sebelum dimasukkan ke mesin penggilingan bersama puluhan batang tebu lainnya sebagai pengiring.