REPUBLIKA.CO.ID,ZURICH - FIFA dan Interpol meneken kontrak perjanjian kerja sama untuk memberantas mafia pengaturan skor pertandingan. Keberadaan mafia yang mengatur skor sebuah pertandingan ini tak terlempas dari maraknya judi sepakbola ilegal di kawasan Asia.
Berdasarkan perjanjian kontrak berdurasi 10 tahun tersebut, Interpol akan menerima sekitar 3,5 juta poundsterling dari FIFA dalam dua tahun pertama. Delapan tahun berikutnya Interpol akan mendapat 1,3 juta poundsterling per tahun.
Presiden FIFA, Sepp Blatter, menyatakan judi ilegal menggerus kredibilitas FIFA. ''Pengaturan skor dalam sebuah pertandingan itu menghancurkan dasar-dasar olahrga,'' kata Blatter. ''Fans tidak akan lagi menonton sepakbola jika tahu skor pertandingannya sudah diatur. Dan jika hal tersebut terjadi, segala apa yang FIFA usahakan selama ini menjadi sia-sia.''
Blatter menyebutkan FIFA akan kehilangan kredibilitasnya jika tidak mampu memberantas judi ilegal dan mafia pengaturan skor pertandingan. Fans tidak lagi percaya pada olahraga yang di Inggris ini disebut sebagai 'pertandingan indah'. ''Kita tak cukup memberantas korupsi dan perilaku buruk di lapangan. Lebih dari itu, kami juga harus melawan mereka yang berusaha untuk menghancurkan permainan kami,'' katanya.