REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Naoto Kan mengatakan hari Selasa bahwa dia akan menyerahkan gaji sampai krisis nuklir di negara ini berakhir.
Ia juga mengatakan ia akan meninjau kebijakan energi negara itu dan mempertimbangkan sumber energi lain seperti angin dan tenaga surya.
Kan mengatakan ia akan menyerahkan gaji perdana menterinya sebesar 1.636.000 Yen sebulan ( setara 20.200 dolar AS), namun ia masih akan menerima gaji anggota parlemen-nya.
Pengumuman perdana menteri dilakukan di hari yang sama dengan sekitar 100 warga, yang telah dievakuasi dari daerah dekat pabrik Jepang Fukushima Daiichi nuklir, diizinkan pulang Selasa untuk kunjungan singkat guna mengumpulkan barang-barangnya.
Setelah mengenakan pakaian pelindung untuk menjaga terhadap radiasi, mereka diperbolehkan untuk pergi ke rumah mereka di desa Kawauchi, kata para pejabat.
Mereka hanya diperbolehkan membawa satu tas kecil dan bisa tinggal di rumah mereka selama dua jam. Untuk beberapa orang, ini adalah pertama kalinya mereka telah pulang sejak April 22 ketika pemerintah Jepang mengeluarkan evakuasi wajib dari area 20 kilometer di sekitar pabrik nuklir.