REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pemerintah mengingatkan proses menuju Kongres memilih pengurus Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2011-2015 berjalan sesuai dengan koridor yang diakui Federasi Sepak bola Internasional (FIFA). Proses yang benar diharapkan akan melahirkan pengurus PSSI yang memiliki kredibiltas.
Menteri Pemuda dan Olah raga, Andi Malarangeng, mengatakan bahwa Komite Normalisasi sudah melakukan tugasnya melaksanakan mandat FIFA sebagai Komite Pemilihan. “Sekarang proses ada di Komite Banding. Semua harus dijalankan sebaik-baiknya dan dalam kerangka yang sama dengan Komite Normalisasi hingga Kongres digelar,” ujar Andi.
Permintaan tersebut tidak dimaksudkan untuk melakukan intervensi terhadap proses yang tengah dilakukan Komite Banding. Namun, pemerintah ingin memastikan semua berjalan dengan lancar hingga Kongres yang digelar pada 20 Mei mendatang. “Kita berharap Kongres melahirkan pengurus PSSI yang kredibel,” kata dia.
Andi mengatakan pihaknya sudah memberikan rambu-rambu sejak FIFA mengeluarkan keputusan membentuk Komite Normalisasi yang diketuai Agum Gumelar. “Rambu-rambu itu misalnya tidak boleh ada kongres tandingan agar semua dalam kerangka yang dilakukan Komite Normalisasi,” kata dia.
Saat ini, Komite Banding tengah memroses 25 berkas banding yang masuk. Itu termasuk berkas banding yang diajukan kubu George Toisutta dan Arifin Panigoro. Padahal, FIFA menolak dua nama tersebut bersama Nurdin Halid dan Nirwan Bakrie mengajukan diri sebagai Excecutive Committee PSSI periode mendatang. Keduanya juga ditolak untuk mengajukan banding.
Penolakan FIFA ini menyusul keputusan Komite Banding sebelum kisruh ini berkepanjangan pada Februari lalu. Komite Banding yang diketuai Ahmad Riyadh direncanakan akan menggodok 25 berkas itu hingga Kamis (12/5).