Rabu 11 May 2011 14:09 WIB

Nah Lho! Pekan Depan, Kartu Nama Dewan Wajib Cantumkan Alamat Email

Rep: Esthi Maharani/ Red: Siwi Tri Puji B
Cuplikan rekaman dari youtube
Foto: youtube
Cuplikan rekaman dari youtube

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Insiden Komisi VIII ke Australia yang tak bisa menjawab alamat email DPR, ditindaklanjuti pimpinan DPR. Wakil Ketua DPR, Pramono Anung menyambut gembira hal yang disuarakan masyarakat Indonesia di Australia. Menurutnya, persoalan kecil ini sudah seharusnya dimanfaatkan untuk memperbaiki diri.

“Maka, mulai pekan depan, tidak ada alasan lagi bagi seorang anggota dewan tidak punya alamat email yang merupakan bagian dari email DPR,” katanya saat ditemui di Gedung Nusantara III, Rabu (11/5). Ia mengatakan email ini wajib dicantumkan dalam kartu nama anggota yang akan dibuatkan contohnya.

Sedangkan email pribadi dicantumkan atau tidak, hal itu tergantung pada pilihan masing-masing anggota dewan. Yang jelas, lanjutnya, hal-hal yang terkait dengan email DPR, ruangan, hingga telpon harus dicantumkan dalam kartu nama itu.

Sebelumnya, Komisi VIII DPR melawat ke Australia dalam rangka studi banding RUU Fakir Miskin. Dalam pertemuan dengan sejumlah pelajar Indonesia di Australia, mereka sempat tak tahu alamat emailnya sendiri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement