Rabu 11 May 2011 19:17 WIB

TPF Demokrat: Nazar dan Angelina tak Terlibat Suap Wisma Atlet

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Tim Pencari Fakta Fraksi Partai Demokrat DPR RI Ruhut Sitompul mengatakan, Bendahara Umum Muhammad Nazaruddin dan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Angelina Sondakh tidak terlibat pada kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.

"Tim Pencari Fakta Partai Demokrat sudah meminta keterangan kepada Nazaruddin dan Angelina, dan keduanya menyatakan tidak terlibat," kata Ruhut Sitompul, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Ruhut menjelaskan, anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nazaruddin, sebelum dimintai keterangan oleh tim internal partai tersebut juga telah dimintai keterangan oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat.

Sedangkan anggota Komisi X DPR RI, Angelina Sondakh, menurut dia, baru dimintai keterangan oleh Tim Pencari Fakta Partai Demokrat, tapi belum diminta keterangan oleh Dewan Kehormatan Partai Demokrat, karena masih berada di luar negeri.

"Pada saat isu yang menerpa Nazaruddin dan Angelina ramai di media massa, Angelina masih berada di luar negeri dan baru kembali ke Indonesia, pada Senin 9 Mei," katanya.

Ruhut menegaskan komunikasi di internal Partai Demokrat berjalan baik, karena itu setelah berada di Indonesia Angelina akan segera menemui Dewan Kehormatan Partai Demokrat untuk memberikan klarifikasi.

Dari penjelasan Nazaruddin dan Angelina, kata dia, kedua kader Partai Demokra tersebut menyatakan tidak teribat pada kasus dugaan suap pada proyek pembangunan Wisma Atlet Sea Games di Palembang. "Kami mempercayai keterangan Nazaruddin dan Angelina, bahwa keduanya tidak terlbat," katanya.

Sementara itu, Ketua Tim Pencari Faktar Fraksi Partai Demokrat, Benny Kabur Harman mengatakan, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Presiden Republik Indonesia, mempersilahkan aparat penegak hukum untuk memeriksa kedua kader partai tersebut.

Presiden Yudhoyono, kata dia, telah memerintahkan agar isu dugaan suap yang menimpa kader Partai Demokrat bisa segera diselesaikan secara hukum agar isu tersebut tidak berkepanjangan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement