REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Jenazah pilot Merpati MA-60, Kapten Poerwadi Wahyu akhirnya dimakamkan, Rabu (11/5) malam pukul 22.30 WIB, di TPU Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Sebelum dibawa ke TPU Pondok Kelapa, Jenazah yang dibawa dari Bandara Soekarno-Hatta terlebih dulu dibawa ke Masjid Rhaudatul Jannah di Komplek Taman Bougenville, Pondok Gede, Bekasi untuk dishalatkan.
Jenazah tiba di Pondok Gede sekitar pukul 21.40 WIB dan dibawa menggunakan ambulans Yasasan Mawar Merah. Tiba di masjid, jenazah disambut isak tangis rekan-rekannya. Istri Kapten Purwadi, Eni Trisnawati (55 tahun), berbalutkan gamis dan jilbab hitam terlihat begitu tabah menerima kepergian suaminya.
Usai menyhalatkan jenazah suaminya, Eni tak kuasa menahan air matanya. Wanita yang baru saja ditinggal pergi sang kapten menangis sedih memandangi peti mati sang kapten.
Adik ipar kapten Soepardi, Mary Handriati (47 tahun) mengaku sangat kehilangan salah satu anggota keluarganya tersebut. Di mata keluarga, sang kapten adalah sosok yang sangat humoris dan perhatian terhadap keluarga.
Mary mengatakan, sebelum kepergian sang kapten, anak bungsu kapten yang bernama Adinda sempat merasa heran dengan perubahan perilaku ayahnya. Beberapa waktu belakangan, sang kapten begitu perhatian. Sebelum kepergiannya, sang kapten sangat sering menelepon Adinda.