REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPR RI Marzuki Alie membantah dirinya, maupun anggota DPR yang lain menerima jatah isi pulsa dari negara hingga puluhan juta. Dia mempertanyakan kredibilatas data dan sumber informasi yang menuduh anggota dewan tersebut.
"Yang jelas pulsa enggak ada, itu bohong!" tegas Marzuki, di Gedung DPR, Kamis (12/5). Ia menyayangkan lembaga swadaya masyarakat yang melakukan publikasi tanpa meminta klarifikasi kepada dewan.
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) sebelumnya mengeluarkan rilis mengenai anggaran reses anggota dewan. Menurut Fitra, setiap anggota dewan mendapat jatah isi pulsa hingga Rp 270 juta selama setahun.
Angka tersebut terdiri dari, jatah isi pulsa Rp 14 juta setiap bulan, dan Rp 20 juta untuk satu kali, dari lima kali setahun masa reses. Jika ditotal, maka negara harus mengeluarkan anggaran isi pulsa 560 anggota dewan hingga Rp 151 miliar.
Marzuki menyatakan bahwa dirinya hanya menerima uang pulsa tidak sampai Rp 2 juta setiap bulannya, itu yang termasuk dalam gaji pokok Rp 5 juta dengan plus-plus Rp 35 juta. "Ada tunjangan bayar listrik, bayar telepon. Enggak ada belasan juta."