Kamis 12 May 2011 17:50 WIB

Ups...Bin Laden Pernah Tak Sampai 48 Jam Menikahi Perempuan di Khartoum

Osama Bin Laden
Osama Bin Laden

REPUBLIKA.CO.ID, ABOOTTABAD - Saat tentara Amerika Serikat menyerang rumah persembunyain Osama bin Laden di Abbottabad, mereka menemukan fakta: dia tinggal serumah bersama tiga istri dan 17 orang anaknya. Sumber Time melaporkan, sesaat setelah serangan 11 september 2001, ia meminta para istrinya menyelamatkan diri.  Istrinya termuda, Amal,  melarikan diri ke Yaman melalui Pakistan, sementara istri lainnya  diperkirakan  melarikan diri melalui Iran. "Tapi ia merasa kesepian," kata sumber itu.

Setelah menemukan tempat yang dianggap aman di Pakistan, melalui kurir ia mengumpulkan lagi para istrinya.

Dilihat dari cetak biru rumah di Abbottabad yang lima tahun dihuninya, bin Laden berusaha untuk menjaga tiga keluarga itu terpisah namun setara. Setiap istri dan anak-anaknya diberikan lantai mereka sendiri, dan bin Laden akan menghabiskan waktu dengan masing-masing secara bergiliran.

Ketika Navy Seal menyerbu kompleks, mereka menemukan bin Laden di lantai tiga dengan Amal, yang termuda. Catatan awal Gedung Putih mengatakan Amal  ditembak di kaki ketika mencoba untuk melindungi suaminya.

Sepanjang hidupnya, Bin Laden pernah menikahi enam perempuan. Siapa saja mereka, berikut profilnya:

Istri # 1: Najwa Ghamen, seorang Suriah dan sepupu pertama, berusia 15 ketika ia menikah dengan bin Laden, hampir dua tahun lebih tua. Saat itu, Bin Laden adalah seorang pemuda Saudi kaya dan orang baik-baik, dan Najwa memiliki banyak alasan untuk percaya ia ditakdirkan untuk hidup enak dan mewah. Namun kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, ia akhirnya membesarkan 11 anak sendirian, berjuang untuk tetap terlihat baik di terik padang pasir Afghanistan.  Setelah 9 / 11, dia meninggalkan Afghanistan dengan anak-anaknya dan diperkirakan telah kembali ke Suriah. Masih menikah pada saat kematian bin Laden, dia secara teknis adalah janda bin Laden.

Istri # 2: Istri keduanya, Khadijah Sharif, adalah seorang guru dan sembilan tahun lebih tua dari bin Laden ketika mereka menikah pada tahun 1983. Dia dilaporkan melahirkan tiga anak sebelum mereka bercerai  antara tahun 1993 dan 1996 ketika mereka tinggal di Sudan.

Istri # 3: istri ketiganya, Khairiah, yang dinikahi pada tahun 1985, adalah "ibu spiritual" bagi para pengikutnya  di Afghanistan. "Dia sangat terbuka. Semua orang datang dan pergi padanya untuk meminta nasihat," kata sebuah sumber.

Sumber ini mengklaim bahwa setelah 9 / 11, Khairiah melarikan diri melalui Iran di mana ia ditahan di bawah tahanan rumah sebelum Iran memungkinkannya untuk kembali ke Arab Saudi. Dari sana, ia menyelinap kembali ke Pakistan untuk bergabung kembali pimpinan al-Qaeda itu di Abbottabad.

Istri # 4: Shiman Sabar, yang juga ditangkap di rumah Abbottabad, menikah dengan bin Laden pada tahun 1987. Sumber militan mengatakan bahwa setelah 9 / 11 ia mungkin telah menyelinap melintasi ke Pakistan dan tinggal di sana dalam persembunyian sampai  aman baginya untuk menjawab panggilan suaminya.

Istri # 5: perkawinan kelima Bin Laden adalah sebuah misteri. Ia diketahui terburu-buru menikah dengan seorang wanita kebangsaan tak dikenal di Khartoum tahun 1994 tetapi pernikahan itu dibatalkan sebelum selesai dalam waktu 48 jam.

Istri # 6: istri terakhirnya, Amal, masih berusia 17 atau 18 tahun saat menikah. Maharnya 5.000 dolar AS telah dibayarkan kepada keluarganya di Yaman. Saat menikah,  bin Laden hampir 30 tahun lebih tua, dan mereka menikah di Kandahartahun 2000. Anak mereka, Susan, berada di kamar yang sama saat bin Laden dieksekusi.

Sejauh ini, Pakistan tidak mendakwa tiga janda dengan kejahatan apapun. Pakistan telah mengatakan akan memulangkan ketiganya ke negeri asal mereka.

sumber : Time
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement