REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menentang rencana perayaan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Israel yang diselenggarakan Komunitas Pecinta Israel di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas, Kamis (12/5).
Menurutnya, tindakan tersebut dianggap sebagai bentuk kesengajaan untuk melukai hati umat Islam. Di balik rencana itu terdapat pula upaya provokasi membenturkan pihak yang menolak penjajahan Israel dan kubu yang mendukung eksitensi Israel.
Ia juga mempertanyakan, target dan motif Komunitas Pecinta Israel yang hendak merayakan kemerdekaan negara Zionis. "Maunya apa?," katanya menegaskan.
Ilyas menilai sikap umat Islam di Indonesia menolak segala bentuk penjajahan Israel atas Palestina. Sikap Negara Indonesia juga dengan tegas menentang segala bentuk penjajahan sesuai dengan amanat UUD 1945. Bahkan penolakan tersebut didukung oleh umat agama lain di dunia internasional. "Bukan hanya Muslim," katanya menandaskan.
Rencananya Komunitas Pencinta Israel akan merayakan kemerdekaan Israel di beberapa kota di Jawa pada Sabtu (14/5) mendatang. "Ini merupakan bentuk kecintaan kami kepada negara Israel. Maka itu kami bersatu untuk merayakan kemerdekaannya," kata penggagas acara serta Ketua Komunitas Pencinta Israel, Unggun Dahana yang dihubungi Republika, Kamis (12/5).
Unggun menjelaskan ada beberapa alasan mengapa mereka memilih Israel. Pertama Israel merupakan anggota Persatuan Bangsa-Bangsa dan diakui dunia. Dengan memilih memperingati kemerdekaan Israel, ia berdalih dapat membuat masyarakat saling menghormati dan menghargai.
Selain itu, dan yang paling penting, komunitas ini juga sangat setuju dengan konsep Zionisme yang didengung-dengungkan Israel dalam mendirikan negaranya. Menurut Unggun, konsep Zionisme telah ada dalam Kitab Injil. Maka itu, mereka mendukung konsep Zionisme karena sesuai dengan perintah Tuhannya.
Namun begitu, dalam perayaan peringatan kemerdekaan Israel pada Sabtu (14/5) mendatang, tidak hanya akan dihadiri umat Nasrani, tetapi juga akan dihadiri beberapa umat Yahudi dan juga Islam. "Beberapa di antaranya adalah umat Yahudi," beber Unggun.