REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Mesir mendukung pemerintah Islam dan demokrasi. Jajak pendapat itu diikuti oleh 1.000 warga Mesir dan 60 persen di antaranya menginginkan pembentukan pemerintahan Islam yang berdasarkan nilai-nilai demokrasi sejati. Hasil jajak pendapat itu diterbitkan oleh koran beroplah besar Mesir, al-Ahram (11/5).
Sementara itu, 24 persen responden lebih menekankan pada nilai-nilai demokrasi tanpa menyebutkan agama secara eksplisit. Hanya empat persen dari responden yang mendukung pembentukan pemerintahan sekuler di Mesir sementara tiga persen sisanya menyatakan pemerintahan junta militer cocok untuk masa depan Mesir.
Jajak pendapat itu dilakukan dua bulan setelah revolusi rakyat Mesir berhasil menggulingkan rezim Hosni Mubarak yang didukung AS. Rakyat Mesir menuntut pelaksanaan pemilu bebas, transparan, dan adil pasca penggulingan rezim Mubarak, dan menekankan bahwa rakyat yang harus menentukan jenis pemerintahan mendatang.
Mereka juga menuntut para pejabat militer yang berkuasa saat ini segera memutuskan hubungan dengan rezim Israel dan mencabut blokade atas Jalur Gaza.
Partai-partai politik Mesir menilai blokade Gaza merupakan bentuk pelayanan terhadap kepentingan Israel dan Amerika Serikat serta berpotensi mengancam stabilitas regional dan independensi negara.
Rezim Mubarak mengikuti langkah Israel memblokade Jalur Gaza, setelah Hamas memenangi pemilihan umum yang berlangsung di Palestina pada tahun 2007.