REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Puluhan massa dari Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta melakukan demo menolak perayaan hari kemerdekaan Israel ke-63 yang rencananya dilakukan komunitas Yahudi Indonesia, Sabtu (14/5). Aksi massa itu dilakukan di Jalan Merdeka Selatan, depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5). Ketua Umum Pimpinan Wilayah GPI Jakarta Raya, Ahmad Sulhy, mengatakan, perayaan kemerdekaan Israel merupakan gerakan mendukung Zionis secara terbuka. Gerakan itu, kata dia, dimaksudkan agar Indonesai membuka jalur perdagangan dengan Israel.
Menurutnya, rencana perayaan itu akan menimbulkan kontroversi.“Perayaan itu berpotensi menimbulkan konflik horisontal antaragama,” kata Ahmad dalam orasinya.
Karena itu, pihaknya menuntut Pemprov DKI Jakarta melarang kegiatan provokatif untuk menghindari terjadinya disharmonisasi antarumat beragama. Ia menyebut, jika terjadi pembiaran maka akan terjadi benturan fisik dan berpotensi pertumpahan darah.
Ia menyatakan mendukung tindakan pemerintah untuk tak mengakui kegiatan komunitas Yahudi Indonesia memperingati kemerdekaan Israel karena Indonesia tak mengakui negara Israel. “Jika peringatan itu besok dibiarkan bisa terjadi tragedi makam Mbah Priok jilid dua,” tegas Ahmad.