Jumat 13 May 2011 16:48 WIB
Perayaan Kemerdekaan Israel di Indonesia

Peringatan Hari Kemerdekaan Israel? Lebay, Ah!

Pembakaran bendera Israel
Foto: pdiperjuangan-jatim.org
Pembakaran bendera Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dua kader Parpol yang juga anggota Komisi I DPR RI (bidang Luar Negeri), Roy Suryo (Fraksi Partai Demokrat) dan Paskalis Kossay (Fraksi Partai Golkar) memberi tanggapan serius atas rencana perayaan HUT Israel di Indonesia, besok.

Kepada Antara di Jakarta, Jumat, Roy Suryo mengecam rencana perayaan HUT ke-63 Israel 14 Mei 2011, dengan menuding itu merupakan kegiatan yang "lebay" (berlebihan, red). "Ini kegiatan 'lebay'. Apalagi Indonesia belum ada hubungan diplomatik dengan Israel," tandasnya.

Selaku Anggota Komisi I DPR RI, pihaknya tegas bersikap, karena alasan belum adanya hubungan diplomatik. "Kebetulan saya yang diminta membuat sikap Fraksi Partai Demokrat. Jadi sikap kami tegas seperti itu," ujar Roy Suryo.

Sementara itu, Paskalis Kossay dari Fraksi Partai Golkar meminta hal semacam ini jangan dibesar-besarkan, karena masih banyak yang belum sadar demokrasi serta menghormati HAM. "Barang itu kan sudah lama. Saya rasa tidak perlu menjadi fokus berlebihan atau masalah ini dibesar-besarkan. Hanya bikin gaduh saja. Agaknya hanya kita masyarakat Indonesia yang gemar 'ngerocos' begini, gemar bicarakan urusan orang," ujarnya.

Padahal, menurutnya, sebagai negara, kita sudah menuju negara demokrasi maju yang karenanya harus bisa terbiasa menghargai hak kemerdekaan pihak lain, sesuai prinsip politik luar negeri kita bebas aktif.

"Jadi tidak memihak salah satu kekuatan tertentu. Apalagi ada amanat konstitusi sebagaimana tertuang dalam Mukadimah Undang Undang Dasar 1945, bahwa kita memang menentang berbagai pentuk penjajahan, tetapi harus terlibat aktif dalam perdamaian dunia," tandasnya.

Ia kemudian mengungkapkan pernahnya ada wacana, jika RI mau proaktif membantu menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah, berarti harus bisa pula berdamai atau membangun hubungan diplomatik dengan negara yang berkonflik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement