REPUBLIKA.CO.ID, SHARM EL-SHEIKH - Mantan ibu negara Mesir, Suzanne Mubarak dalam kondisi kian membaik seusai mendapat perawatan dari 'serangan panik' yang ia alami. Sebelumnya, menurut pejabat rumah sakit, Sabtu (14/5) ia dinyatakan akan ditahan oleh pemerintah untuk interogasi lebih lanjut mengenai tuduhan korupsi.
Dokter ahli jantung yang menolak disebut namanya menuturkan Suzanne, 70 tahun, menderita 'serangan panik mendadak' setelah mendengan ia akan dikirim ke penjara. Kabar itu, ujarnya, memicu penyakit tekanan darah yang ia derita bertahun-tahun kambuh lagi dan menyebabkan nyeri jantung cukup parah.
Saat ini Suzanne berada di rumah sakit Sharm el Sheikh, dimana suaminya yang berusia 83 tahun juga dirawat akibat gangguan jantung.
Mantan presiden Mesir itu telah diperiksa dan dinterogasi mengenai sangkaan bahwa ia secara ilegal telah mengumpulkan banyak kekayaan. Sementara istrinya, diinterogasi pertama kali pada Kamis lalu atas tuduhan memanfaatkan posisi suami untuk memperkaya diris sendiri.
Keluarga Mubarak dan anggota lain mantan rezim tersebut telah menjadi subjek hukum untuk diadili sejak dipaksa mundur pada 11 Februari lalu dalam revolusi rakyat.
Pada Jumat (13/5) lalu, ketika Suzanne diinformasikan akan ditahan selama 15 hari di penjara untuk pemeriksaan lebih lanjut--langkah yang dapat memastikan ia dikirim ke penjara--ia langsung pingsan. Dokter pun menempatkan Suzanne ke ruang perawatan intensif setelah ia mengeluh nyeri bagian jantung.