Senin 16 May 2011 14:49 WIB

Ditahan 40 Hari Lebih, Seniman Vokal Cina Baru Boleh Dijenguk Istri

Ai Weiwei
Foto: FRUMFORUM.COM
Ai Weiwei

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Seniman Cina yang ditahan pemerintah, Ai Weiwei, karena sikap vokalnya akhirnya diizinkan untuk melakukan kontak pertama kali dengan keluarga sejak ia dikurung 40 hari lalu.

Saudara Ai Weiwei, Gao Ge, kepada BBC mengatakan seniman itu diperbolehkan bertemu istrinya.

Ai Wei adalah seniman yang kerap mengkritik pemerintah dengan lantang, terutama atas ketiadaan hak dasar kebebasan. I juga sering memasukkan tema-tema politik ke dalam karyanya.

Ai, menurut aparat, sedang menjalin penyelidikan dan tersangka 'kasus kejahatan ekonomi'.

Istri Ai Weiwei, Lu Qing dibawa oleh polisi Cina untuk bertemu dengan suaminya pada Ahad siang lalu.

Saudari si seniman mengatakan iparnya dipanggil untuk datang ke kantor polisi dan dibawa ke lokasi lain di mana ia melakukan pertemuan singkat dengan suaminya.

Lu tidak tahu di mana tepatnya lokasi itu, namun ia berpikir tempat itu hanya digunakan untuk pertemuan dengan tahanan. Ia tak yakin suaminya ditahan di sana.

Lu bertutur, Ai berkata bahwa aparat yang menahannya merawat dirinya dengan baik, ia cukup sehat dan istrinya tak perlu khawatir.

Pertemuan itu, hanya saja, berlangsun sangat cepat, dan banyak orang lain yang hadir. Beberapa dari mereka membuat catatan sehingga ia takut berbicara terlalu banyak dengan suaminya.

Keluarga kemudian diingatkan oleh polisi untuk tidak mendiskusikan kunjungan itu dengan media karena itu bisa 'berakibat buruk bagi kasus Ai".

Keluarga Ai telah menuntut pemerintah untuk memastikan ia selamat setelah 43 hari berlalu sejak ditahan oleh polisi di Bandara Beijing, demikian menurut laporan yang dilansir BBC. Ia tak diizinkan berhubungan baik dengan pengacara maupun istrinya.

Seruang oleh artis dan pemerintah dunia tidak mendapat respon dari otoritas di Cina. Menteri luar negeri Cina bersikeras bahwa kasus Ai sama sekali tak berhubungan dengan hak asasi manusia atau kebebasan berekspresi.

sumber : BBC
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement