Senin 16 May 2011 23:50 WIB

Hadang Rasisme dalam Olahraga, Prancis Bentuk Komisi Antidiskriminasi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Menteri Olahraga Prancis Chantal Jouanno, Senin (16/5) mengumumkan bahwa mereka sedang membentuk sebuah komite untuk melawan diskriminasi dalam olahraga yang dipimpin mantan juara anggar Olimpiade, yaitu Laura Flessel.

"Internet membuat orang bebas berbicara dan membuat tindak diskriminasi semakin jelas terlihat," kata Jouanno.

Komite tersebut terdiri atas 40 anggota yang dibagi dalam dua kelompok kerja, yaitu kelompok yang mengawasi masalah hukum dan satu lagi fokus kepada masalah pendidikan.

"Kita cenderung meremehkan komentar maupun gerakan yang bernada diskriminasi," kata Flessel, juara Olimpiade sebanyak lima kali yang mengaku pernah menjadi korban diskrimnasi sejak awal karirnya. "Kita harus memberi pendidikan dan jika perlu bertindak," katanya.

Inisiatif tersebut menyusul sebuah piagam melawan perilaku homoseks dalam olahraga yang diluncurkan tahun lalu oleh mantan Menteri Olahraga Rama Yade, dan Jouanno memutuskan untuk memperluas fungsinya sampai ke masalah rasisme dan diskriminasi seksual.

Sepakbola Perancis dalam beberapa minggu terakhir ini dinodai oleh tindak rasisme menyusul terungkapnya notulen hasil rapat pejabat sepak bola November lalu yang membahas rencana membatasi jumlah pemain dwi kewarganegaraan pada pusat latihan pemain yunior.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement