REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Al Qaida telah memilih mantan petugas Pasukan Khusus Mesir sebagai pemimpin sementara kelompok garis keras itu. Pengangkatan itu dilakukan sehubungan dengan kematian Osama bin Laden pada awal bulan ini, kata laporan CNN, Selasa (17/5).
Saif al-Adel, ahli strategi Al Qaida dan pemimpin senior militer, telah diangkat sebagai pemimpin "sementara" kelompok itu. CNN mengutip mantan gerilyawan Libya Noman Benotman, yang telah menolak ideologi Al Qaida.
Surat kabar Pakistan, The News, membenarkan klaim itu. Dalam laporannya, The News mengutip sumber-sumber tanpa nama di artikel yang ditulis dari Rawalpindi, sebuah kota markas besar militer, Angkatan Bersenjata Pakistan di dekat ibu kota Islamabad.
Keputusan untuk memilih al-Adel, yang juga dikenal sebagai Muhammad Ibrahim Makkawi, dilakukan saat kelompok itu tumbuh semakin bergolak karena tiadanya pengganti formal Osama bin Laden, yang tewas dalam serangan dramatis dalam komando Amerika Serikat di Pakistan pada 2 Mei, kata Benotman kepada CNN.
Wakil Osama bin Laden sejak lama, Ayman az-Zawahiri, warga lain Mesir, juga disebut-sebut sebagai orang yang layak menjadi penggantinya.
Benotman mengatakan penunjukan al-Adel sebagai pemimpin sementara bisa jadi adalah cara bagi kelompok itu untuk mengukur reaksi dunia luar selain di wilayah Jazirah Arab.